Liputan6.com, Jakarta - Ernesto Valverde menjalani musim kedua bersama Barcelona. Sejauh ini, Valverde sudah cukup sukses untuk menjalankan apa yang diminta klub kepadanya: membawa Barcelona tetap kompetitif.
Musim pertama ditandai dengan trofi La Liga dan juga Copa del Rey. Memang, Valverde gagal menyamai apa yang didapatkan pendahulunya, Luis Enrique yaitu gelar treble.
Advertisement
Baca Juga
Namun Valverde sudah sukses membangun prestasi lain yaitu mengenal seluruh potensi yang dimiliki pemainnya. Musim ini, Valverde mendapatkan ujian cukup berat dengan cederanya Lionel Messi usai pertanidngan Barcelona melawan Sevilla.
Sudah menjadi rahasia umum, Messi adalah roh Barcelona. Messi ibarat darah yang dibutuhkan Barcelona untuk hidup. Namun Valverde tidak panik. Dia mencoba untuk mencari pelapis dari sederet pemain yang ada.
Barcelona sebenarnya tak pernah kekurangan stok pemain. Untuk lini depan, Barcelona bisa memilih sederet pemain berkualitas seperti Ousmane Dembele, Denis Suarez, Malcom dan Munir El Hadadi.
Namun, Valverde punya rencana lain. Dia malah memilih Rafinha yang notabene lebih sering bermain sebagai gelandang serang untuk mengisi pos lini depan yang ditinggalkan Lionel Messi.
Valverde memilih dengan jitu. Rafinha sudah tampil efektif saat mencetak gol lawan Inter Milan dan membantu Barcelona kalahkan Real Madrid di El Clasico.
Satu lagi bukti tangan dingin Valverde yaitu Arturo Vidal. Winger Barcelona asal Chile ini sebelumnya sempat dikucilkan karena cuitan yang mengungkapkan kemarahannya karena jarang dimainkan. Alih-alih terus mengucilkan Vidal, Valverde berusaha memberikan pengertian.
"Saya ingin tim ini terus punya kepercayaan diri yang sama seperti di El Clasico. Tugas kami masih berat karena harus tampil di laga La Liga berikutnya Sabtu ini, saya ingin pemain terus jaga momentum," ujar Valverde.
Misi Liga Champions
Dengan modal yang semakin bagus, Valverde kini bisa mengusung misinya untuk kembali memberikan trofi Liga Champions untuk Barcelona. Selama tiga musim terakhir, trofi ini selalu jatuh ke tangah rival mereka, Real Madrid.
Musim lalu, Barcelona dipermalukan AS Roma. Barcelona harus tersingkir di perempat final Liga Champions usai kalah produktivitas gol dari AS Roma.
Menang 4-1 di Camp Nou, Barcelona malah kalah 0-3 saat bertandang ke markas AS Roma, Stadion Olimpico. Barcelona seakan tak berjodoh dengan Liga Champions kala itu.
Valverde juga mengaku harus menjaga agar tidak terlalu cepat puas. Meski sudah memenangi El Clasico, ini kata dia tak membuatnya sudah memiliki super power.
"Saya tetap sama seperti sepekan lalu dan yang sebelumnya. Fans kini lebih bahagia dan itu membuat segalanya menjadi lebih tenang," ujar Valverde.
"Saya juga kecewa karena saya kira sudah mendapatkan super power sekarang, tapi faktanya tidak."
Valverde kini makin percaya diri dalam memilih pemain. Hampir seluruh pemainnya juga kini memahami apa yang diinginkan eks pelatih Athletic Bilbao itu. Tak segan-segan Valverde akan menyemprot pemain yang tidak mau mengusung semangat bermain sebagai tim seperti yang terjadi kepada Ousmane Dembele.
Sebaliknya, pemain seperti Vidal mulai nyetel dengan keinginan sang pelatih. Dia kini bersemangat untuk tampil sebagai pemain inti di Barcelona.
"Saya akan memanfaatkan setiap menit yang akan saya dapatkan di masa yang akan datang untuk bisa memperjuangkan posisi di tim inti. Tapi, kami senang dengan tiga poin ini," ucap Vidal di situs resmi Barcelona.
Advertisement
Teka-Teki Kontrak
Keberhasilan Barcelona meraih Liga Champions juga sepertinya bakal berimbas kepada kontrak Valverde. Kalau gagal lagi meraih trofi Liga Champions, Valverde kemungkinan bakal dilepas oleh Barcelona.
Bulan lalu, kejelasan kontrak Valverde sempat jadi tanda tanya. Ada yang menyebut kontrak Valverde bakal habis pada 2019, meski eks Bilbao itu mengatakan kontraknya habis di 2020.
Diduga, pria asal Caceres ini memang terikat kontrak hingga 2019 tapi dengan opsi perpanjangan satu tahun. "Valverde terikat kontrak untuk musim ini dan musim depan. Kontrak bisa tak diperpanjang dengan klausul pembayaran uang kompensasi," ujar Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu.
Pantas ditunggu bagaimana nasib Valverde musim ini. Dengan sederet bintang yang dimiliki Barcelona, kegagalan bukanlah pilihan yang bisa diambil. Sukses menjadi kata wajib bagi Valverde dan juga pelatih-pelatih Barcelona sebelumnya.