Liputan6.com, Jakarta Tim basket Trans Media keluar sebagau juara Sinar Mas Land Basketball Tournament (SMLBT) 2018. Skuat asuhan pelatih Ismael ini menundukkan tim debutan Go-Jek 56-31 di lapangan The Breeze Arena, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (11/11/2018). Trans Media membawa pulang hadiah utama Rp. 15 juta dan piala bergilir SMLBT.Â
"Kunci kemenangan kami adalah di rebound, memanfaatkan tinggi badan anak-anak, sehingga lawan sulit mengambil bola," ujar Ismael mengomentari sukses para asuhannya. Dia menambahkan, tim kedua yang diturunkan pada kuarter ketiga justru memberikan penambahan skor bagi Trans Media.Â
Baca Juga
Lebih jauh Ismael mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penyelenggaraan turnamen basket yang digelar Sinar Mas Land dan Jusraga. Dengan turnamen seperti ini diharapkan bisa menambah erat persahabatan dan meningkatkan kinerja dari rekan satu tim, maupun dengan tim lainnya.Â
Advertisement
Hal senada juga disampaikan pelatih Go-Jek, Gabriel Sitaniapessy yang sangat terkesan dengan gelaran ini. Menurutnya, sebagai tim debutan sangat perlu turnamen seperti SMLBT sebagai sarana latih-tanding bagi para asuhannya. "Kami apresiasi sekali turnamen seperti ini bisa digelar setiap tahun. Kami sebagai tim yang baru terbentuk bisa merasakan langsung suasana pertandingan seperti yang sudah kami jalani," kata Gabriel.Â
Ahmad Soemawisastra selalu Head of Media Relations & Internal Communications Sinar Mas Land mengatakan, pihaknya sangat puas dengan perhelatan Sinar Mas Land yang berjalan sukses dan tanpa hambatan berarti. Kemenangan tim Trans Media sebagai juara baru menunjukkan kualitas peserta semakin baik dan diharapkan peserta lainnya yang belum juara agar lebih baik lagi persiapannya untuk meraih sukses di gelaran SMLBT berikutnya. "Para peserta semakin serius dan kualitas turnamen meningkat. Kekuatan tim mulai merata. Mudah-mudahan bisa lebih ditingkat dari jumlah peserta dan jumlah pesertanya," ujar Ahmad.Â
Â
Juara Tiga
Sementara itu tim basket Kompas Gramedia akhirnya menduduki peringkat ketiga setelah menghentikan perlawanan sengit tim Dimension Data Indonesia dengan skor 47-43. Pola permainan Kompas Gramedia menyusul hadirnya sangat pelatih, Abrizalt Hasiholan.Â
"Anak-anak seperti mesin diesel, lambat panas. Tapi setelah diubah defense 3-4 dan menjaga para pemain wing lawan supaya tidak nembak, baru mereka bermain lebih cepat," ujar Abrizalt usai pertandingan. Pelatih yang akrab disapa Jali ini mengakui, saat di semifinal melawan Trans Media, para asuhannya lebih tegang dalam bermain dan tidak ada yang mengatur strateginya. Kondisi tersebut membuat Kompas Gramedia gagal merebut tempat di babak final. Menurut Jali, kunci kemenangan Kompas Gramedia melakukan serangan yang optimal secara konsisten dan memperbaiki kesalahan yang ada.
Advertisement