Liputan6.com, Jakarta- DPP Perbasi mengambil langkah tegas kepada pebasket pelajar yang melakukan tindakan tidak terpuji terhadap lawan di kota Bogor. Perbasi memperberat sanksi larangan bermain bola basket untuk RCS.
Seperti diketahui pekan lalu viral video aksi tidak terpuji RCS saat sedang bertanding bola basket di kejuaraan SDH Basketball 2025 yang berlangsung di kota Bogor. Pemain dari SMP Mardiwaluya Cibinong itu melakukan pemukulan kepada pemain lawan dari SMP 1 Kota Bogor.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video itu, tampak pemain memukul kepala lawannya di lapangan saat permainan berlangsung. Pemain bernomor punggung 52 dari SMP 1 Kota Bogor memakai jersey warna putih dipukul kepalanya oleh lawannya yang memakai jersey abu-abu nomor punggung 13. Pemain nomor 52 menahan sakit kemudian mengejar pelajar yang memukul.
Advertisement
Perbasi kota Bogor kemudian mengeluarkan rekomendasi untuk sanksi larangan bermain kepada RCS selama satu tahun. Sanksi ini kini diperberat oleh DPP Perbasi.
Setelah melakukan rapat pada Minggu (23/2/2025), Ketua umum DPP Perbasi Budi Satrio Djiwandono mengumumkan kini RCS mendapat sanksi larangan bermain bola basket di semua level selama dua tahun.
"Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh dilakukan DPP Perbasi ewat badan legal, etik dan disiplin, kami putuskan memberikan sanksi kepada RCS yaitu larangan bermain basket selama dua tahun dalam seluruh pertandingan yang ada di wilayah Indonesia," ujar Budi Djiwandono dalam jumpa pers di Indonesia Arena.
Perbasi Tak Ingin Terulang
Perbasi mengambil tindakan tegas ini agar tidak terulang lagi aksi tidak terpuji di lapangan bola basket. Perbasi berharap RCS bisa mengambil pelajaran dari sanksi ini sehingga saat sudah bisa bermain lagi sifatnya sudah berubah.
Dengan sanksi tegas ini diharapkan pebasket nakal lainnya akan khawatir sehingga tidak berani melakukan seperti yang diperagakan RCS di Bogor.
"Kami harap ini menjadi pembelajaran bagi semua. Semoga semoga RCS dan keluarga bisa belajar dari kejadian ini. Sekali lagi tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga bola basket. Tidak ada ruang untuk bullying. Kalau mau sikut-sikutan, tonjok-tonjokkan silakan olahraganya bukan bola basket, ada MMA. Di bola basket tidak bisa. Kondisi seperti ini tidak boleh terjadi lagi di kompetisi bola basket," sambung Budi.
Advertisement
Sanksi Berat untuk Asisten Pelatih
Selain RCS, Perbasi juga memberikan sanksi berat kepada asisten pelatih SMP Mardiwaluyo bernama Attar Andi Taria. Pasalnya Attar terbukti mengancam pihak yang mengunggah video kekerasan RCS di media sosial dengan mengatasnamakan sebagai perwakilan Perbasi. Lisensi kepelatihan Attar dicabut selama tiga tahun.
"Kami juga menemukan adanya oknum yang mengatasnamakan Perbasi tapi sebenarnya bukan yaitu seorang asisten pelatih dari SMP Mardiwaluyo bernama Attar dimana dia kami nilai melakukan pelanggaran sangat berat karena mengatasnamakan Perbasi dan kedua mencoba menutupi kejadian kekerasan tersebut dengan mengancam anak-anak untuk menurunkan konten yang sudah tersebar. Untuk itu karena sodara Attar merupakan pelatih berlisensi kami DPP Perbasi memutuskan untuk membekukan lisensi kepelatihan yang dimilikinya selama tiga tahun di seluruh kompetisi di Indonesia. Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi kami tidak ingin ini terulang lagi," tegas Budi.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga meminta bila ada kejadian serupa seperti yang dilakukan RCS di berbagai tingkatan kompetisi bola basket nasional untuk melapor kepada Perbasi. Budi berjanji akan memberikan tindakan tegas bagi siapapun yang melakukan kekerasan, bullying atau pelecehan di bola basket nasional.
