Liputan6.com, Bogota - Juan Sebastián Quintero lolos dari maut setelah mobil yang dikemudikannya ditembaki orang tidak dikenal. Insiden itu terjadi usai bek klub Kolombia Deportivo Cali ini melakoni pertandingan.
Quintero gagal membawa Deportivo Cali melangkah ke playoff divisi satu Liga Kolombia. Hal itu diyakini menjadi penyebab mobil Quintero ditembaki.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terkait penembakan tersebut. Saat kejadian, Quintero berada di dalam mobil bersama saudaranya.
Dia tengah di perjalaan seusai pertandingan menghadapi klub Kolombia lainnya Pasto. Tiba-tiba dua pria dari sepeda motor mendekat dan melepaskan tembakan ke arah mobil mereka pada Senin (12/11/2018).
"Saya tengah berkendara pulang bersama saudara saya saat saya merasakan seseorang mengetuk pintu mobil dan sepucuk senjata sudah mengarah ke saya," ujar Quintero, seperti dilansir Channel News Asia.
Pemain berusia 23 tahun itu mengaku langsung bereaksi secepat mungkin dan tancap gas. Namun, Quintero mengatakan, penembakan berlangsung cepat dan dia beruntung peluru-peluru menerpa pintu mobilnya.
Selamat Tanpa Cedera
"Terima kasih Tuhan saya dan saudara saya selamat tanpa cedera. Sungguh sulit untuk dipahami, sepak bola hanya sebuah permainan. Hari ini terjadi pada saya, dan bukan tidak mungkin besok menimpa pemain lain," ungkap eks klub Spanyol Sporting Gijon ini.
Musim ini, Quintero baru membela Deportivo Cali, setelah musim lalu bermain untuk Gijon. Juan Sebastián Quintero bukanlah orang yang sama dengan Juan Quintero, yang sekarang bermain untuk River Plate dan merupakan gelandang Timnas Kolombia.
Saat Timnas Kolombia kalah dari Inggris di Piala Dunia 2018, sejumlah pemain juga mendapat ancaman pembunuhan. Teror kepada para pesepak bola di Kolombia bukan yang pertama kalinya.
Advertisement
Jadi Sorotan
Di Kolombia, keamanan untuk para pesepak bola masih menjadi sorotan. Masih lekat di ingatan ketika bek Timnas Kolombia, Pablo Escobar ditembak mati hanya beberapa hari setelah ia melakukan gol bunuh diri pada Piala Dunia 1994.