Jelang Arema FC vs Sriwijaya FC, Ada Mafia Bola di Laga Terakhir Liga 1 2018?

Sriwijaya FC lapor ke PSSI

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 06 Des 2018, 12:17 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 12:17 WIB
Arema FC Vs Sriwijaya FC
Liga 1 2018 Arema FC Vs Sriwijaya FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta PT Liga Indonesia Baru (LIB) secara resmi mengundur jadwal pertandingan Arema FC vs Sriwijaya FC pada pekan ke-34 Liga 1 2018. Menurut jadwal semula, laga terakhir kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu digelar pada Jumat (7/12/2018). Namun dengan perubahan jadwal, duel Arema FC vs Sriwijaya FC akan terjadi pada Minggu (9/12/2018) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Namun, jelang pertandingan Arema FC vs Sriwijaya FC di laga akhir Liga 1 2018 tersebut, konsentrasi Arema terusik. Pasalnya, sang calon lawan, Sriwijaya FC, melaporkan kepada PSSI dalam laga itu ada upaya untuk pengaturan skor.

Kapten tim Sriwijaya FC, Yu Hyun-Koo, mengaku diminta pihak yang tidak disebutkan agar mengalah ketika melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Pemain asal Korea itu berupaya disuap dengan nominal Rp400 juta jika timnya mengalah dalam laga terakhir Liga 1 tersebut.

Arema FC Terusik

Arema FC pun mengaku tidak nyaman dengan munculnya mafia bola jelang pertandingan terakhir Liga 1 2018 antara Arema FC vs Sriwijaya FC tersebut. Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro, langsung menampik keras timnya tersangkut uji coba penyuapan. Menurutnya, Arema FC sama sekali tak pernah tersangkut dengan hal-hal curang.

Media officer Arema, Sudarmaji, pun meminta agar manajemen Sriwijaya FC lebih transparan kepada publik terkait pihak mana yang ingin melakukan pengaturan skor.

"Saya berterima kasih kepada Sriwijaya yang sudah melaporkan persoalan tersebut. Tapi, Arema juga meminta mereka untuk transparan ke publik terkait siapa yang coba untuk melakukan pengaturan skor," ujar Sudarmaji sebagaimana dikutip dari Bola.com 

Dengan tidak jelasnya pihak mana yang ingin meminta Sriwijaya FC saat Arema FC vs Sriwijaya FC nanti, kini dugaan justru mengarah kepada Arema.

"Hal ini menimbulkan sebuah kecurigaan dan kebencian tentunya jika tidak diungkap secara jelas. Karena itu, kami berharap segera dibuka pihak mana yang meminta Sriwijaya FC untuk mengalah," imbuhnya.

Pelatih Arema, Milan Petrovic, juga mengaku tidak akan membantu satu di antara klub untuk lepas dari zona degradasi. Dia menginginkan Arema tetap menyapu bersih dengan posisi yang lebih baik. 

"Kami respek dengan semua lawan. Tapi, Arema punya peluang untuk berada di posisi lima besar," kata pelatih asal Slovenia itu.

Sriwijaya FC Tak Peduli

Sementara dari pihak Sriwijaya FC mengaku tak peduli dengan adanya permintaan tersebut. Mereka memilih fokus pada laga terakhir Liga 1 Arema FC vs Sriwijaya FC tersebut. Sriwijaya FC fokus untuk membidik tiga poin saat menghadapi tuan rumah Arema FC akhir pekan ini. Laga Arema FC vs Sriwijaya FC ini sangat penting bagi Laskar Wong Kito dalam usahanya untuk tetap bertahan di katas tertinggi Liga Indonesia ini.

Asisten Manajer Sriwijaya FC, Achmad Haris memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak peduli dengan situasi ini dan mencoba untuk mengarahkan timnya fokus pada laga terakhir Liga 1 melawan Arema FC pada Minggu (9/12/2018).

"Hyun-koo memang pernah dihubungi. Tapi kami tidak peduli soal itu, kami tidak terpengaruh," ujar Haris. 

Pada kesempatan ini, Haris juga membantah bahwa ia pernah membeberkan berita percobaan suap ini ke awak media. Haris menyebut bahwa ia hanya mencoba untuk mengonfirmasi pertanyaan dari awak media mengenai percobaan praktik kotor ini kepada Hyun-koo.

PSSI Belum Terima Aduan

Terkait percobaan adanya match fixing jelang pertandingan Arema FC vs Sriwijaya FC, PSSI belum menerima laporan dari Sriwijaya FC.

"Belum. Berita itu sudah saya baca, terus saya cek ke sekretariat, dan sekretariat belum ada," ujar Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo sebagaimana dikutip dari Bola.net

Lebih lanjut, gatot meminta Sriwijaya FC melapor ke PSSI jika dugaan suap itu benar terjadi.

"Kami tunggu laporan saja, benar tidak, kan dia yang bilang pemainnya diduga ada penyuapan kan supaya bermain jelek dan kalah. Ya sudah mana buktinya, serahkan saja ke kami," tutur Gatot. 

"Nanti itu dilaporkan ke Komdis. Biar Komdis yang bekerja seperti kasusnya Pak Hidayat," imbuhnya.

Sriwijaya FC Harus Menang

Kapten Sriwijaya FC
Kapten Sriwijaya FC Yu Hyun Koo membantah telah menerima suap mafia bola untuk mengalah melawan Arema FC (Liputan6.com / Nefri Inge)

Saat ini Sriwijaya FC berada di peringkat ke-14 dengan 39 poin. Untuk menjaga eksistensi demi berlaga di Liga 1 musim depan mereka harus menang dalam pertandingan Arema FC vs Sriwijaya FC nanti. Mengingat raihan 39 poin milik Laskar Wong Kito rentan terkejar tim yang ada di bawahnya.

Saat kontra Arema FC nanti, Sriwijaya FC butuh kemenangan untuk mengamankan posisinya agar tidak terdegradasi musim depan. Poin yang dimiliki saat ini sama milik Perseru Serui yang ada di zona degradasi.

 

Arema Amankan Posisi

Arema FC Logo
Arema FC Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Arema FC saat ini berada di papan tengah klasemen, mengusur Barito Putera dari posisi tujuh klasemen usai mengalahkan PS Tira. Arema FC berhasil mengoleksi 47 poin.  Dari 33 pertandingan, Arema FC 13 kali menang, imbang 8 kali dan kalah 12 kali.

Ketimbang memikirkan kabar upaya suap calon lawannya, Arema memiliki hal lebih penting untuk dilakukan. Tim Singo Edan sedang berupaya menutup kompetisi dengan kemenangan demi peluang masuk lima besar di klasemen akhir. 

"Kami ingin memungkasi kompetisi musim ini dengan kemenangan. Ini adalah masalah harga diri. Terlebih lagi, ini pertandingan kandang kami. Kami ingin mengulang hasil positif, seperti ketika bisa menang 3-0 di kandang Sriwijaya, pada pertemuan pertama lalu," tutur General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya