Jurus Dua Bintang Persib Hadapi Masa Depan

Menghadapi masa depannya, kedua pemain andalan Persib itu sudah menyiapkan strategi dan perencanaan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 13 Des 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 14:30 WIB
Dedi Kusnandar
Gelandang Persib Dedi Kusnandar punya strategi menghadapi masa depan. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Menjadi pesepakbola adalah karier impian bagi gelandang Persib Bandung, Atep dan Dedi Kusnandar. Namun tak selamanya keduanya akan terus menggiring si kulit bundar di atas lapangan hijau.

Menghadapi masa depannya, kedua pemain andalan Maung Bandung itu sudah menyiapkan strategi dan perencanaan. Atep berbagi cerita seputar pentingnya perencanaan menatap masa tua. Hal itu, kata Atep, juga dapat diwujudkan dengan menabung dan berinventasi bersama bank.

"Saya sadar sebagai pemain sepak bola akan dibatasi umur apalagi ada risiko cedera. Sebagai persiapan, sejak 2007 saya mulai merencanakan masa depan yang cerah di luar sepak bola. Punya tabungan hasil kerja, saya bikin lapangan futsal kemudian saya kembangkan lagi bikin tambak ikan di Cianjur," kata Atep dalam acara jumpa pers #EngkeKumaha yang digelar Permata Bank Syariah di Trans Luxury Hotel Bandung, bersama para pemain Persib, Rabu (12/12/2018).

Hal senada disampaikan oleh Dedi. Ia mengakui telah menerapkan semangat merencanakan masa depan sejak berkarier di sepak bola.

“Saya takkan selamanya main bola. Apalagi saya melihat ada kejadian sekarang. Seperti kompetisi yang sempat vakum di 2015. Jadi kita memang harus mempersiapkan masa depan,” ujarnya.

Dedi pun mulai menatap usaha di bidang lain. Ia membuka resto sejak 2015 silam di kawasan Jatinangor. "Selain itu juga saya buka kos-kosan," ucap pemain yang bergabung dengan Persib pada 2016 itu.

Gerakan Mengubah Paradigma

Direktur Persib
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono menyebut Akamdemi Persib bagian dari penyaluran bakat muda bermain sepak bola. (Huyogo Simbolon)

Senior Vice President Permata Bank Syariah, Rinaldi Azis mengatakan, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat terutama warga Jawa Barat untuk mempersiapkan hari tua dengan cara menabung dan berinvetasi.

Sebagaimana diketahui, indeks literasi keuangan di Jawa Barat masih di bawah rata-rata nasional yakni 8,11. Jabar berada di 7,79.

"Jadi #EngkeKumaha adalah gerakan untuk membangun semangat memepersiapkan masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Menurutnya, semangat tersebut berbeda dari yang lain. Tidak sekadar mencari keuntungan, tapi juga ada misi untuk mensosialisasikan ke nasabah untuk lebih memiliki rasa perencanaan sejak dini.

"Apalagi di masa sekarang, kesibukan bisa bikin kita lupa mempersiapkan 10 atau 20 ke depan,” katanya.

Sepakat dengan Rinaldi, Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono menuturkan, kesadaran berinvestasi dan menabung lewat gerakan #EngkeKumaha justru tak melulu soal uang. Tetapi juga dapat dilakukan di bidang pendidikan.

“Misalnya Akademi Persib yang sudah bekerja sama dengan Permata Bank Syariah. Akademi Persib ini adalah wadah bagi anak-anak Jawa Barat yang ingin main bola dan menjadikan sepakbola sebagai profesi. Memang saat ini sepak bola sudah bisa dikatakan sebagai profesi yang sangat menjamin,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya