Liputan6.com, London - Manajer Chelsea Maurizio Sarri termasuk salah satu pelatih yang tak suka dengan penggunaan Video Assistant Referees (VAR). Dia menolak penggunaan VAR di laga Liga Inggris.
Padahal Liga Inggris akan memperkenalkan teknologi ini mulai musim depan.
Advertisement
Baca Juga
Divisi teratas Inggris akan mulai menggunakan VAR pada musim depan. Dengan demikian, mereka akan mengikuti jejak kompetisi top Eropa lainnya seperti La Liga dan Bundesliga
Manajer Chelsea ini sendiri sudah berpengalaman dengan VAR saat dirinya menangani Napoli di Serie A. Namun, ia mengkritik sistem tersebut setelah penalti kontroversial Harry Kane saat Tottenham mengalahkan Chelsea di Carabao Cup pada hari Selasa lalu.
Wasit yang bertanggung jawab atas VAR dalam pertandingan itu adalah Chris Kavanagh. Ia akan memimpin pertandingan Premier League Chelsea melawan Newcastle di Stamford Bridge pada Minggu dini hari WIB.
Â
Wasit Belum Siap
Sarri mengatakan bahwa wasit bukan masalahnya. Yang menjadi masalah adalah mereka belum siap dengan penggunaan VAR.
"Masalahnya bukan wasit. Masalahnya, bagi saya, adalah bahwa mereka belum siap untuk menggunakan VAR. Hakim garis menghentikan larinya dan untuk seorang pemain, ini adalah sinyal offside," kata Sarri kepada Sky Sports.
"Tapi itu normal. Mereka menggunakan sistem untuk pertama kalinya sehingga mereka harus terbiasa menggunakan sistem."
Advertisement
Tidak Suka VAR
Meski sudah terbiasa dengan VAR, Sarri mengaku tidak senang dengan sistem tersebut. Sebab, hal itu berpotensi merusak suasana dalam sepak bola.
"Saya tidak suka VAR, itu pendapat saya. Kami berisiko mengubah suasana di stadion. Anda mencetak gol, tetapi Anda harus menunggu 30 detik untuk merayakannya. Itu negatif untuk atmosfer di stadion.
"Saya terbiasa bermain dengan sistem, karena di Italia kami menggunakannya, mulai tiga tahun lalu. Saya tidak menyukainya. Saya tidak tahu harus berkata apa."
Sumber: Bola.net