Resmi Berakhir, Periode Bulan Madu Solskjaer di MU

MU menderita tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Apr 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2019, 17:15 WIB
Ole Gunnar Solskjaer
Ekspresi manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer saat dikalahkan Wolverhampton Wanderers, Rabu (3/4/2019) dini hari WIB. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta - Periode bulan madu Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United (MU) benar-benar sudah berakhir. Sosok beusia 46 tahun itu kini menyadari jalan terjal yang dihadapinya untuk memulihkan reputasi The Red Devils.

Kekalahan 1-2 dari Wolverhampton Wanderers pada lanjutan Liga Inggris di Molineux, Rabu (3/4/2019) dini hari WIB, merupakan bukti terakhir.

Hasil negatif itu menghambat perjuangan MU merebut tiket Liga Champions musim depan. Berkesempatan naik ke peringkat tiga, mereka kini menetap di posisi lima klasemen sementara. Paul Pogba dan kawan-kawan memiliki 61 poin dari 32 pertandingan.

Mereka tertinggal dua nilai di bawah Arsenal, memiliki angka sama seperti Tottenham Hotspur, dan unggul satu poin atas Chelsea. Namun, ketiga rival itu baru beraksi 31 kali.

"Kami kehilangan kesempatan. Sekarang kami harus menatap masa depan dan melupakan kekecewaan ini, walau sebenarnya tampil bagus," kata Solskjaer, dilansir situs resmi MU.

Kekurangan MU

Manchester United Vs Wolverhampton Wanderers
Para pemain Manchester United tampak lesu usai ditaklukkan Wolverhampton Wanderers pada laga Premier League 2019 di Stadion Molineux, Selasa (2/4). Wolverhampton menang 2-1 atas Manchester United. (AP/Rui Vieira)

Kekurangan MU terlihat benar di Molineux. Mereka kesulitan mengembangkan permainan menghadapi tim dengan koordinasi solid. Kalaupun menciptakan peluang, MU tidak mampu memanfaatkannya.

Tercatat Romelu Lukaku dan Jesse Lingard gagal mencatatkan nama di papan skor karena kurang kejam saat mendapat kesempatan.

Kelemahan lain terlihat di lini belakang. Ada alasan mengapa banyak yang menyarankan MU membeli bek tengah tangguh pada musim panas mendatang. Chris Smalling dan Victor Lindelof kesulitan meredam pergerakan Diogo Jota dan kepintaran Raul Jimenez dalam membuka ruang.

Jika performa mereka tidak berlanjut, rumor transfer muka anyar bakal kencang beredar dari sekarang hingga musim panas. MU sebelumnya sudah dikaitkan dengan Harry Maguire, Kalidou Koulibaly, dan Raphael Varane.

Awal Cemerlang

Solskjaer memulai karier kepelatihannya di Old Trafford dengan sempurna. Menggantikan Jose Mourinho pada 19 Desember, dia menorehkan delapan kemenangan beruntun di seluruh kompetisi, termasuk hasil positif atas Tottenham (Liga Inggris) dan Arsenal (Piala FA).

Dia menjaga rekor tidak terkalahkan menjadi 12 pertandingan. MU kemudian tumbang di hadapan Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Namun, Solskjaer menunjukkan sentuhan emasnya dengan memutar ketertinggalan 0-2 untuk mencapai perempat final kompetisi paling bergengsi antarklub itu.

Dia juga membawa The Red Devils meraih kemenangan pertama di Stamford Bridge, kandang Chelsea, sejak 2012 pada pertarungan Piala FA.

Catatan tersebut meyakinkan manajemen MU untuk memberinya jabatan permanen, Kamis (28/3/2019). Hasil negatif berturut-turut dari Arsenal (Liga Inggris) dan Wolverhampton (Piala FA) tidak menyurutkan keputusan tersebut.

"Mereka kini tidak boleh melakukan kesalahan lagi dalam perburuan tiket Liga Champions," kata eks gelandang MU, Darren Fletcher.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya