Jakarta Juventusmengalami hari buruk di Ferrara, saat tandang ke markas SPAL, Paolo-Mazza Stadium, Sabtu (13/4/2019) malam WIB. Hanya butuh hasil imbang, Bianconeri malah tumbang dengan skor 1-2.
Dampaknya, Juventus harus kembali menunda perayaan gelar juara musim ini. Padahal, Nyonya Tua berharap bisa menyegel gelar itu sebelum menjamu Ajax Amsterdam dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions 2018-2019, Rabu dini hari WIB (17/4/2019).
Setelah pertandingan kontra SPAL, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, memberikan komentarnya.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengaku menyayangkan kekalahan itu, namun terkesan tak mempersoalkannya lantaran ada target lebih besar dibidik pada Selasa mendatang (Rabu dini hari WIB), yakni saat menjamu Ajax.
"Kami ingin mengakhiri (perburuan juara) pada hari ini. Penampilan pemain cukup bagus dan pemain muda bermain dengan percaya diri, sayangnya kami kalah," ujarnya.
"Gozzi bermain baik, dia menjalani laga bagus. Begitu pula Kastanos, Nicolussi dan Mavididi," imbuhnya.
"Pada gol kedua, kami membuat sedikit kesalahan, tapi kami memainkan permainan bagus di babak pertama, serta punya reaksi apik. Semuanya bermain bagus, kami menyayangkan untuk kekalahan ini, hanya kami harus membayarnya karena kurangnya pengalaman," ucap Allegri.
Allegri memang menurunkan pemain lapis kedua dalam laga ini. Ia memutuskan tak membawa pemain pilar seperti Cristiano Ronaldo, Miralem Pjanic hingga Giorgio Chiellini.
Sebagai gantinya, Allegri memberikan kesempatan debut untuk dua pemain muda, Paulo Gozzi dan Grigoris Kastanos. Gozzi menggantikan Chiellini, Kastanos mengisi posisi Pjanic. Moise Kean juga kembali dimainkan sebagai striker utama Juventus.
"Membuat sejarah itu cukup sulit, Anda harus mengeluarkan energi dan ada juga pertandingan di Eropa yang harus kami perhatikan," kata sang pelatih.
"Jika kami memasang seluruh pemain starter kami, akan lebih mudah buat kami untuk memenangkan pertandingan. Tapi, ada tujuan yang kami bidik pada laga Selasa mendatang. Kami sudah mencatatkan 27 kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan (di Serie A). Ini rekor yang mengesankan," tutur pelatih 51 tahun ini.
Sumber: Juventus