Liputan6.com, Baku - Penantian panjang Maurizio Sarri berakhir menyusul kemenangan Chelsea di final Liga Europa 2018/2019. Dia meraih trofi pertama sepanjang karier.
Chelsea membungkam Arsenal 4-1 pada final di Olympic Stadium, Baku, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB.
Advertisement
Baca Juga
Sarri pun mengobati kerinduan Italia terhadap pelatih yang sukses di Liga Europa. Sosok terakhir yang melakukannya adalah Alberto Malesani. Dia membawa Parma berjaya ketika kompetisi masih bernama Piala UEFA pada 20 tahun lalu.
Uniknya, Sarri belum total fokus ke sepak bola pada 1999. Dia masih bekerja paruh waktu di sana dengan karier utama di bank.
Setelah mayoritas bekerja di level amatir, nama Sarri mulai dikenal ketika menangani Empoli pada 2012-2015. Kinerja impresif meyakinkan Napoli untuk menunjuknya menggantikan Rafael Benitez.
Sarri kemudian menjadikan Napoli sebagai tim terkuat kedua di Italia. Catatan itu kemudian membawanya ke Chelsea.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pujian David Luiz
Capaian tersebut membantu Sarri membungkam mereka yang meragukannya. Pengaruhnya bagi Chelsea disindir meski sukses membantu klub menduduki peringkat tiga Liga Inggris, memenangkan Liga Europa, serta hanya kalah adu penalti dari Manchester City di final Piala liga Inggris.
"Manajer patut mendapat kredit. Dia pantas mendapatkan gelar ini atas kontribusinya bagi klub," kata bek Chelsea David Luiz.
Advertisement