Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Ruben Amorim meninggalkan Spanyol dengan harapan Manchester United terus melaju di Liga Europa setelah bermain imbang 1-1 pada leg pertama babak 16 besar melawan Real Sociedad, Jumat (7/3/2025) dini hari WIB.
MU sebenarnya bisa membawa pulang dengan hasil lebih baik jika pemain mampu memaksimalkan serangan. Seandainya mereka mencetak lebih banyak gol, laga ini bisa saja sudah berakhir sebelum leg kedua berlangsung di Old Trafford pekan depan. Kini, segalanya masih terbuka, dan Sociedad akan datang ke Manchester dengan keyakinan tinggi untuk menorehkan sejarah.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Sociedad, mencapai babak delapan besar kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 1989 adalah pencapaian besar. Namun, bagi United, laga ini bukan hanya tentang lolos ke babak berikutnya, melainkan juga tentang menjaga peluang meraih trofi dan mengamankan tiket Liga Champions musim depan.
Advertisement
Amorim menyadari bahwa pertandingan ini bisa berjalan lebih baik, tetapi di sisi lain, timnya juga beruntung tidak mengalami hasil yang lebih buruk, terutama di 20 menit terakhir saat intensitas permainan menurun.
Amorim merasa timnya sempat mengendalikan permainan dan bahkan hampir mencetak gol kedua melalui serangan balik cepat. Tekanan yang diberikan United membuat suasana di stadion terasa menegangkan bagi tim tuan rumah. Namun, begitu momentum berpindah ke Sociedad, United mulai kehilangan energi, dan akhirnya harus puas membawa hasil imbang ke Old Trafford untuk mencari kemenangan di leg kedua.
Dalam 70 menit pertama, United menunjukkan salah satu penampilan terbaik mereka di bawah asuhan Amorim, meskipun tim berangkat ke Spanyol dengan skuad yang terbatas. Dengan hanya lima pemain outfield di bangku cadangan, Amorim tetap mampu menurunkan tim yang tampil dengan disiplin dan ketenangan, sesuatu yang kerap hilang dalam beberapa pertandingan sebelumnya.
Duel ini mempertemukan dua tim yang tidak terlalu produktif di liga domestik masing-masing. United hanya menjadi tim pencetak gol terendah keenam di Liga Primer, sementara Sociedad merupakan tim pencetak gol terendah ketiga di LaLiga. Maka, tidak mengherankan jika babak pertama berakhir tanpa gol, dengan kedua tim masih mencari celah untuk memecah kebuntuan.
Meski demikian, United tampil lebih dominan dalam 45 menit pertama dan nyaris membuka keunggulan. Kesempatan emas datang saat tembakan Bruno Fernandes sudah mengarah ke gawang, tetapi Aritz Elustondo dengan sigap melakukan blok di garis gawang. Ketajaman United di lini depan kembali dipertanyakan, mengingat mereka kesulitan memanfaatkan peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol.
Kesempatan Terbuang, Momentum Berpindah
Di babak pertama, Dalot sebenarnya memiliki peluang emas untuk mengirim umpan silang ke Hojlund di kotak penalti. Namun, ia memilih untuk membatalkan umpan tersebut, membuat Hojlund yang sudah bersiap menjadi frustasi dan melayangkan protes. Striker muda itu masih mandul sejak Desember dan bahkan tidak mencatatkan satu pun tembakan ke gawang Sociedad, menambah tekanan pada performanya di lini depan.
Pelatih Amorim menilai keputusan Dalot kurang tepat dan menyoroti pentingnya peluang yang tidak tercatat dalam statistik. Ia menekankan bahwa transisi cepat dan peluang yang terbuang bisa menjadi faktor penentu, terutama saat tim membutuhkan gol untuk menang.
Real Sociedad kesulitan tanpa Martín Zubimendi, sementara Manchester United baru mencetak gol lewat Joshua Zirkzee setelah kombinasi apik Dalot dan Garnacho. Kiper Sociedad, Alex Remiro, gagal mengantisipasi bola yang seharusnya bisa diselamatkan.
Gol Zirkzee menjadi momen penting setelah ia melewati periode sulit di tahun 2025. Amorim memuji kerja kerasnya, sementara United sebenarnya berpeluang mengendalikan laga dengan keunggulan 1-0. Namun, kegagalan Garnacho memanfaatkan dua peluang emas membuat momentum pertandingan berbalik arah.
Advertisement
Drama VAR, Penalti, dan Perubahan Arah Pertandingan
Asisten wasit video, Pol van Boekel, menjadi satu-satunya sosok di stadion yang menganggap pergerakan tangan Bruno Fernandes sebagai pelanggaran saat menahan sundulan Nayef Aguerd. Setelah melakukan tinjauan di monitor VAR, wasit asal Slovakia, Ivan Kruzliak, akhirnya menunjuk titik putih. Keputusan tersebut terasa keras bagi MU, namun pelatih Ruben Amorim tetap konsisten dengan sikapnya yang enggan mempermasalahkan keputusan wasit yang tidak menguntungkannya.
Mikel Oyarzabal dengan tenang mengeksekusi penalti, mengecoh Andre Onana dan mengubah dinamika pertandingan yang sebelumnya dikuasai Manchester United. Sejak saat itu, permainan Setan Merah berubah drastis, terlihat lebih panik. Dalam lima menit terakhir, Real Sociedad dua kali menciptakan peluang emas untuk membalikkan keadaan, memperkuat anggapan Amorim bahwa hasil akhir laga ini masih bisa lebih buruk bagi timnya.
