3 Klub Legendaris yang Terpuruk di Shopee Liga 1 2019

Persija, Persib, Persebaya, gagal bicara banyak di peta persaingan Shopee Liga 1 2019.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Agu 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 20:10 WIB
Klub-klub legendaris yang terpuruk di Liga 1 2019
Klub-klub legendaris yang terpuruk di Liga 1 2019. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Pergeseran kekuatan terjadi pada Shopee Liga 1 2019. Klub-klub tradisional Indonesia melempem. Pada dua tahun terakhir, Persipura Jayapura yang menjadi klub tersukses dalam satu setengah dekade terakhir bahkan gagal menembus papan atas.

Shopee Liga 1 2019 didominasi tim dengan identitas baru. Hingga pekan ke-13, Tira Persikabo masih nyaman di puncak klasemen. Tira Persikabo adalah hasil merger PS Tira, yang mengakuisisi Persiram Raja Ampat pada 2016, dengan klub Liga 3, Persikabo Kabupaten Bogor.

Tira Persikabo dibuntuti Bali United di posisi kedua, klub beridentitas asli Persisam Samarinda, sebelum hengkang ke Pulau Dewata pada 2015. Posisi tiga besar klasemen sementara Liga 1 2019 dilengkapi Madura United, tim 'bersejarah' dengan nama awal Pelita.

Lalu, di mana tim-tim yang selama ini kental dengan rekam jejak dan punta nilai historis berada dalam klasemen sementara? Kebanyakan masih berada di wilayah 10 besar.

Persebaya Surabaya dan Persib Bandung masing-masing menempati peringkat ketujuh dan kesembilan.

Ke mana Persija Jakarta? Sebagai juara bertahan, pencapaian tim berjulukan Macan Kemayoran itu terjun bebas. Ismed Sofyan cs. masih terpuruk di zona degradasi, tepatnya peringkat ke-17.

Mengapa ketiga klub tersebut mulai terlempar dari peta persaingan menuju gelar juara Shopee Liga 1 2019? Berikut Bola.com merangkumnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Persija Jakarta

Persija
Para pemain Persija Jakarta melakukan pemanasan saat sesi latihan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (9/7/2019). Jelang hadapi Persib dalam laga pekan kedelapan Shopee Liga 1 2019, Persija gelar latihan tertutup. (Bola.com/Yoppy Renato)

Macan Kemayoran bak anak ayam kehilangan induk setelah ditinggalkan Stefano Cugurra Teco, pelatih yang mempersembahkan gelar Liga 1 2018, ke Bali United. Ivan Kolev sebagai penggantinya, telah dipecat saat kompetisi baru berjalan beberapa pekan.

Kehadiran pelatih sekaliber Julio Banuelos belum dapat mengangkat performa Persija. Di tangan arsitek asal Spanyol itu, Macan Kemayoran baru meraih satu kemenangan dari enam laga. Tim ibu kota itu bahkan selalu berakhir imbang dalam tiga partai kandang terakhir.

Kehilangan Jaimerson Xavier, yang hijrah ke Madura United, diyakini melemahkan kualitas Macan Kemayoran. Apalagi, Steven Paulle yang didapuk sebagai pengganti palang pintu asal Brasil itu, absen lama karena cedera.

Badai cedera yang sempat menimpa beberapa pemain seperti Andritany Ardhiyasa, Rezaldi Hehanussa, dan Ramdani Lestaluhu sedikit banyak memengaruhi performa tim. Ditambah, Bruno Matos yang diharapkan sebagai pengatur serangan, tak menjalankan fungsinya dengan baik.


Persib Bandung

Persib Bandung
Pemain Persib Bandung lesu saat meninggalkan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (30/7/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Melepas Mario Gomez sebagai pelatih adalah kesalahan terbesar Persib. Miljan Radovic, yang ditunjuk sebagai pengganti, telah dilengserkan bahkan sebelum Liga 1 2019 dimulai.

Posisi Radovic lantas diisi oleh Robert Alberts, pelatih bertangan dingin yang pernah membawa Arema Indonesia menjuarai Liga Indonesia pada 2010.

Terbebani oleh ekspektasi tinggi membuat performa tim berjulukan Maung Bandung itu tidak stabil.

Padahal, pilar-pilar penting pada musim lalu seperti Bojan Malisic, Ardi Idrus, Febri Hariyadi hingga Ezechiel N'Douassel masih bertahan. Belum lagi ditambah nama-nama beken seperti Achmad Jufriyanto dan Esteban Vizcarra. Nyatanya, penampilan Persib masih jauh dari harapan.

Mirip dengan Persija, Persib juga dalam tren buruk belakangan. Maung Bandung hanya mengoleksi satu kemenangan dari lima partai terkini. Tiga pertandingan secara beruntun di antaranya bahkan berujung kekalahan.


Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya
Persebaya saat sesi latihan. (Bola.com/Aditya Wany)

Persebaya memasuki era baru seusai Djadjang Nurdjaman didepak dari kursi pelatih. Sugiantoro memgambil alih tugasnya dengan status caretaker.

Djanur, panggilan Djadjang Nurdjaman, dipecat karena Persebaya hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir. Empat laga lainnya berakhir imbang dan sisanya kalah.

Persebaya difavoritkan menjadi satu di antara pesaing kuat gelar Liga 1 2019 di awal musim ini. Bagaimana tidak, setelah memulai pramusim dengan menjanjikan sebagai runner-up Piala Presiden 2019, materi pemain tim berjulukan Bajul Ijo itu juga mewah.

Tiga pemain asing, yang terdiri dari Amido Balde, Manuchehr Jalilov, dan Damian Lizio didatangkan. Eks kapten Timnas Indonesia U-23, Hansamu Yama merapat.

Persebaya juga berhasil mengamankan satu di antara pemain muda terbaik, Osvaldo Haay. Namun, kumpulan beragam pemain berkualitas tersebut tak menjamin pencapaian positif bagi tim.

 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya