Menanti Gebrakan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berpeluang lolos ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 jika mampu mengalahkan lawannya di babak ketiga.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 21 Agu 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 17:15 WIB
Jonatan Christie, Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie lolos ke babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 yang digelar di Basel, Swiss. (PBSI)

Liputan6.com, Basel - Langkah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 belum terbendung. Dua tunggal putra itu sudah menginjakkan kakinya pada babak ketiga kejuaraan yang berlangsung di Basel, Swiss.

Jonatan lolos ke babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 usai menyingkirkan Heo Kwang Hee 21-14 dan 21-17. Ini adalah kemenangan pertama Jonatan atas pemain Korea tersebut. Di tiga pertemuan sebelumnya, pemain yang akrap disapa Jojo selalu kalah.

"Tadi kuncinya lebih tenang dan lebih sabar, sama penempatan bolanya lebih ditepatin," kata Jonatan soal kemenangannya atas di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Selasa (20/8) malam waktu setempat.

Sementara Anthony menyingkirkan Toby Penty. Anthony butuh waktu 39 menit untuk menyingkirkan wakil Inggris itu dengan skor 21-11 dan 21-19.

"Game pertama saya kalah angin, jadi dia banyak melakukan kesalahan sendiri, out ke belakang. Saya juga lebih leluasa. Game kedua kebalikannya, dia serangannya sudah dapet," papar Anthony usai pertandingan.

Lolos babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019, lawan yang akan dihadapi Jonatan dan Anthony akan semakin berat.

 

 

Kans Semifinal

Anthony Sinisuka Ginting - Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019
Anthony Sinisuka Ginting. (foto: PBSI)

Di babak ketiga, Jonatan akan bertemu Jan O Jorgensen dari Denmark. Meski rekor pertemuannya imbang 2-2, Jonatan masih lebih diunggulkan untuk menang.

Jonatan datang dengan title peringkat empat dunia. Sementara Jorgensen di peringkat 20 dunia. Jan sebelumnya mengalahkan pebulu tangkis Indonesia lainnya, Tommy Sugiarto, dengan 21-11 dan 21-15.

"Setiap pemain itu mempunyai kebagusan dan keunikan masing-masing. Jadi nggak bisa dibilang lawan ini lebih enteng, lawan itu lebih berat, nggak ada. Semuanya sama. Siapa lebih siap, lebih bagus preparenya, itu yang membedakan hasil di pertandingan," kata Jonatan soal lawannya itu.

Sementara Anthony akan menantang pemain India, Sai Praneeth. Head to head keduanya tercatat imbang 2-2. Terakhir mereka berhadapan di Australian Open 2019. Anthony menang 25-23, 21-9.

"Lawan Praneeth bakalan ramai juga, karena pertemuan sebelumnya menang kalah, ramai juga," ucapnya. "Persiapannya besok latihan lagi untuk mematangkan pukulan dan pergerakan kaki lebih disiapkan lagi. Dari pikiran juga harus lebih siap capek dan siap susah di lapangan."

Jika Jonatan dan Anthony mampu mengalahkan lawan-lawannya, maka satu tiket semifinal tunggal putra sudah menjadi milik Indonesia. Sebab, Jonatan dan Anthony akan bertemu di perempat final.

Bila itu terjadi, maka target lolos ke semifinal sudah terpenuhi. "Target kalau lihat dari drawingnya memungkinkan untuk ke semifinal. Jadi saya lebih fokus ke semifinal dulu," kata pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI Hendry Saputra sebelum Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 berlangsung.

"Keinginan untuk ke final dan juara tentu ada, saya harus optimistis. Tetapi, saya ingin fokus ke semifinal dulu. Karena kalau mereka lancar, akan bertemu di perempat final," imbuh Hendry.

Taufik Hidayat

Tunggal putra Indonesia tercatat pernah meraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dimulai dari Rudy Hartono pada 1980.

Kemudian Icuk Sugiarto meraih emas pada 1983. Sepuluh tahun kemudian, giliran Joko Suprianto yang mengharumkan nama Indonesia.

Heryanto Arbi menjadi tunggal putra Indonesia keempat yang meraih emas di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 1995. Enam tahun berselang, giliran Hendrawan.

Setelah itu, Taufik Hidayat yang menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia pada 2005. Setelah Taufik, tidak ada lagi tunggap putra Indonesia yang meraih emas.

Medali emas menjadi milik tunggal putra Tiongkok, yakni Lin Dan (2 kali), Chen Jin, dan Chen Long (2 kali). Pada 2017, Viktor Axelsen dari Denmark memutus dominasi Tiongkok.

Akankah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi tunggal putra Indonesia berikutnya yang meraih medali emas? Segalanya masih mungkin terjadi. Namun, hal itu tentu tidak mudah.

Sebab jika lolos ke semifinal, baik Jonatan dan Anthony kemungkinan bertemu unggulan pertama asal Jepang, Kento Momota. Sementara jika lolos ke final, unggulan ketiga asal Tiongkok, Chen Long, atau Chou Tien Chen dari Taiwan yang berada di pool bawah akan menjadi lawan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya