Prestasi AC Milan Mendunia, Paolo Scaroni Remehkan Juventus

Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, menilai level Juventus masih di bawah I Rossoneri, yang punya prestasi di Eropa dan dunia.

oleh Novie Rachmayanti diperbarui 25 Agu 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 07:30 WIB
Juventus Kalahkan AC Milan
Pemain Juventus, Douglas Costa (kanan) berebut bola dengan pemain AC Milan, Lucas Paqueta (kiri) pada laga final di King Abdullah Sports City, Kamis (17/1). Juventus keluar sebagai kampiun dengan meraih kemenangan tipis 1-0. (Fayez Nureldine / AFP)

Milan - Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, menilai klubnya punya level lebih tinggi dibandingkan dengan Juventus. Menurutnya, Juventus boleh menjadi juara di Italia, tapi belum mampu menyamai raihan AC Milan di level internasional.

Paolo Scaroni bicara dalam diskusi di Rumini, Italia. Menurut laporan Sempre Milan, Sabtu (24/8/2019), Paolo Scaroni mengaku klubnya tengah berbenah dan tidak terlalu mencemaskan Juventus.

Meski Juventus memiliki catatan gelar Serie A lebih banyak ketimbang AC Milan, Scaroni mengulas prestasi klubnya jauh lebih bergengsi di kancah Eropa.

Juventus menjuarai Serie A sebanyak 35 kali, sedangkan AC Milan baru 18. Namun, Rossoneri sukses menyabet tujuh gelar Liga Champions ketimbang Bianconeri yang hanya mencicipinya dua kali.

"Untuk kancah global, Juventus bahkan tak menyaingi Milan. Milan adalah klub level dunia karena mereka telah memenangkan tujuh gelar Liga Champions," singgung Scaroni.

"Juventus hanyalah klub Italia karena mereka memenangkan begitu banyak liga (Serie A). Saya angkat topi untuk mereka karena mereka hebat," ujar Presiden AC Milan itu.

Finansial AC Milan

Kalahkan AC Milan, Cristiano Ronaldo Persembahkan Gelar Pertama Untuk Juventus
4. Aksi pemain baru AC Milan, Lucas Paqueta Paqueta pada laga Final Piala Super Italia yang berlangsung di stadion King Abdullah Sports City, Jeedah, Kamis (17/1). AC Milan kalah 0-1 kontra Juventus (AFP/Giuseppe Cacace)

Paolo Scaroni menyebut AC Milan tengah memulihkan kondisi finansial bersama Elliot Management. Sebelumnya, keuangan Rossoneri sempat kacau saat era kepemilikan saham Li Yonghong untuk membayar utang, bahkan hingga terlilit masalah Financial Fair Play.

Akibatnya, AC Milan harus rela absen di kancah Eropa musim ini. I Rossoneri diterpa kasus dugaan melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP) UEFA. Pada Juni lalu, Pengadilan Abitrase Internasional untuk Olahraga (CAS) menyatakan AC Milan harus mundur dari Liga Europa.

"FFP memiliki arti bahwa tidak mungkin lagi seorang pemilik memasukkan satu miliar dan langsung membeli pemain. Anda dapat membeli pemain dan menghabiskan banyak uang hanya jika Anda menghasilkan untung. Menghasilkan laba bukanlah hal yang mudah. Ini tantangan besar yang ada di depan kita," imbuhnya.

Sumber: Sempre Milan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya