Jakarta - Ketua The Jakmania, Tauhid Indrasjarief, menuntut Julio Banuelos meninggalkan posisinya sebagai pelatih Persija Jakarta. Pria yang karib dipanggil Bung Ferry itu gerah dengan performa tim ibu kota.
Terbaru, Persija Jakarta dipecundangi Perseru Badak Lampung FC 0-1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (1/9/2019), pada laga pekan ke-17 Shopee Liga 1 2019.
Kekalahan ini membuat Persija kembali gagal memanfaatkan status partai kandang untuk kelima kalinya dari enam pertandingan terakhir. Dari jumlah itu, tim berjulukan Macan Kemayoran ini hanya sekali meraih kemenangan dan berada di zona degradasi.
Advertisement
Ferry menungkit pergantian pelatih dari Ivan Kolev ke Banuelos pada awal musim. Ia menilai Kolev seharusnya masih dapat diberikan kesempatan melatih Persija.
"Saya mempertanyakan pergantian pelatih. Kolev masih bisa diberikan kesempatan karena Kolev tak bisa menurunkan pemain dengan materi utuh. Bahkan Marko Simic beberapa kali absen. Sekarang pelatih yang ini sudah berapa kali bermain, saya bilang ke manajemen, saya tak melihat permainan sebenarnya. Tapi, manajemen selalu jawab, 'ini pelatih bagus, pintar, pemain suka," ungkap Ferry.
"Saat ditanya ke pemain, pemain suka. Namun, saat saya perhatikan, latihan hanya ringan. Kalau Kolev latihan pagi dan sore, Banuelos hanya latihan ringan. Makanya keteteran semua. Capek. Tak ada motivasi," lanjutnya.
"Kesalahan ada di pelatih Persija. Saya tak suka pelatih ini. Kalau memang belum terlambat, baiknya diganti. Di kandang, melawan Badak Lampung, masak kalah. Buat saya, ganti saja pelatihnya," imbuh Ferry.
Rekor Banuelos di Persija
Selama dipegang Banuelos, Persija Jakarta hanya meraih dua kemenangan dari 10 laga. Sisanya, Macan Kemayoran tujuh kali seri dan nihil poin dua kali.
Persija saat ini masih terbenam di zona degradasi. Tim Macan Kemayoran mengemas 13 poin dari 14 pertandingan dan berada di peringkat ke-17.
"Kalau buat saya, ini kesalahan pelatih. Tak ada perbaikan apa pun. Pemain asing dua datang, mungkin akan bagus. Tapi, tetap saya anggap, pelatih yang ada tak bisa mengoptimalkan pemain," tuturnya.
"Kalau saya, tak menyerang per orang. Saya lebih suka menyerang kebijakan. Manajemen bilang ini pelatih bagus. Oke. Giliran saya nanti keluarkan ekspresi. Rencana spanduknya, 'good coach know how to win the game'. Pelatih ini tak tahu caranya menang. Cuma teriak-teriak saja."
"Saya berharap pelatih diganti. Manajemen bilang ini pelatih bagus, teorinya, tapi, ini sudah kompetisi. Tak ada lagi teori, yang penting praktik. Lebih banyak latihan kerja sama. Ini kerja sama saja kacau. Kalau memang mau menang, ayo kasih gebrakan, bikin kami punya harapan lagi. Kalau menurut saya, ganti pelatih. Saya tak melihat ini pelatih bagus. Ganti saja pelatihnya," tegasnya.
Disadur dari: Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa/ Editor Aning Jati, published 01/09/2019)
Advertisement