Liputan6.com, Barcelona - Barcelona merasakan awal yang kurang baik di kompetisi Liga Spanyol musim ini. Skuat asuhan Ernesto Valverde harus terlempar ke posisi 8 dengan raihan 4 poin.
Bahkan, Barcelona harus menahan malu usai kalah 0-1 dari Athletic Bilbao di San Mames pada laga pembuka La Liga 2019/20. Tapi, setelah itu Antoine Griezmann berhasil memenuhi tantangan Valverde dengan menyumbangkan dua gol kemenangan Barcelona 5-2 atas Real Betis pada pekan kedua.
Tapi, Barcelona harus kembali meraih hasil tidak memuaskan. Mereka hanya mampu bermain imbang 2-2 oleh Osasuna pada pekan ke-3 La Liga.
Advertisement
Situasi ini tentu saja bisa membuat posisi Valverde tidak nyaman.Jika Barceloan meraih hasil buruk lagi, tentu hanya akan menambah seruan bahwa perubahan mungkin diperlukan.
Salah satu kemungkinan adalah habisnya waktu Valverde di Barçelona. Berikut ada tiga pelatih yang siap menggantikannya jika Barcelona memutuskan untuk tak lagi menggunakan jasa Valverde.
Xavi Hernandez
Xavi adalah salah satu pemain terbaik Barcelona. Petinggi klub seharusnya tidak perlu khawatir jika Xavi kembali dengan sensasional ke Nou Camp sebagai bos.
Xavi bermain lebih dari 750 kali untuk Barcelona di semua kompetisi - hampir tidak ada yang bisa mengklaim mengenal klub lebih baik. Tapi, kurangnya pengalaman manajerial jelas merupakan kekhawatiran utama.
Xavi memutuskan pensiun pada akhir musim lalu, sebelum kemudian diangkat sebagai manajer Al Sadd di Qatar pada bulan Mei.
Advertisement
Roberto Martinez
Siapa yang menyangka beberapa tahun lalu, nama Roberto Martinez disebut sebagai calon favorit manajer Barcelona yang baru. Dia akan menjadi orang pertama yang mengelola Barca dan Wigan Athletic.
Sementara ia sering dicemooh di Inggris, gaya permainan menyerang Martinez akan menarik bagi mereka yang ada di Nou Camp. Dan, itu sudah diperlihatkan dalam pertandingan internasional bersama Belgia.
Roberto Martinez membimbing mereka untuk mendapatkan medali perunggu di Piala Dunia musim panas lalu.
Luis Enrique
Luis Enrique adalah pria langka yang bisa mengklaim tahu lebih banyak tentang cara kerja Barcelona daripada Xavi. Dia menghabiskan delapan tahun di sana sebagai pemain, dan memulai karier manajerialnya dengan Barcelona B.
Enrique juga sudah merasakan jadi pemain tim senior selama tiga tahun. Namun, setelah itu terjadi perpecahan, dan Enrique memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan mengambil pekerjaan Spanyol.
Enrique memiliki persentase kemenangan 76,2 dalam musim pertamanya, memenangkan La Liga dua kali, Copa Del Rey tiga kali dan Liga Champions pada 2014-15 - kemenangan terakhir klub di Eropa.
Advertisement