PB Djarum Setop Audisi, PBSI Khawatir Regenerasi Atlet Bulu Tangkis

PB Djarum akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis pada tahun depan karena polemik dengan KPAI.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 09 Sep 2019, 07:45 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 07:45 WIB
PB Djarum
PB Djarum menghentikan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis pada tahun depan. (PB Djarum)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sedih mendengar sikap PB Djarum menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis pada 2020. Mereka melihat hal tersebut bisa menghambat regerenasi atlet.

"Sedih dan sangat disayangkan karena kita tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulu tangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiarto, dilansir Antara.

"Besar sekali (dampaknya). Itu kan pembinaan bulu tangkis berjenjang dan berkelanjutan. Kalau terputus, kita mau dapat dari mana?” katanya menambahkan.

Apabila PB Djarum pamit untuk selamanya, Achmad menilai langkah itu akan berdampak buruk pada komunitas bulu tangkis Indonesia.

Padahal, menurut Achmad, peran PB Djarum sangat besar dan konsisten dalam melakukan pembinaan bulu tangkis yang berjenjang dan berkelanjutan sehingga membuat penyebaran bulu tangkis merata di berbagai daerah selama 13 tahun.

PP PBSI yang selama ini menerima pasokan pemain dari sejumlah klub besar seperti PB Djarum telah memetik hasil yang positif. Bahkan menurutnya, ada sekitar 40 persen atlet Pelatnas didominasi atlet binaan PB Djarum.

Dengan peran PB Djarum yang telah menggaransi pemain-pemain binaannya, Achmad tidak menyangkal peran swasta itu sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas atlet ketika negara masih belum mampu melakukannya karena keterbatasan dana.

"Peran negara masih sangat kecil. Negara kan hanya menerima hasil akhir, itu pun kalau ada event multicabang seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Tapi bagaimana pembinaan jangka panjang yang telah dilakukan ini jadi kontribusi dan pengorbanan dari klub-klub yang ada di Indonesia," ucap Achmad.

Dia berharap PB Djarum dengan tekanan dan kesulitan yang dihadapi bisa tetap konsisten berkontribusi secara pada perkembangan bulu tangkis Indonesia. Selain itu, para stakeholder dan pihak berwenang seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bisa melihat segala sesuatu dengan lebih bijak.

 

Program Lain

Yoppy Rosimin
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin (tengah) pada konferensi pers jelang Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Purwokerto. (PB Djarum)

PB Djarum mengumumkan 2019 sebagai tahun terakhir audisi umum bulu tangkis. Belum diketahui apakah penghentian ini berlaku selamanya atau hanya sementara. Namun, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menyatakan PB Djarum sudah menyiapkan program lain pada tahun depan.

"Banyak yang mendukung kami seperti dari para legenda, dan PP PBSI. Tetapi sementara akan dihentikan dulu tahun depan. Kami akan diskusi di dalam mengenai format ke depannya seperti apa," tegas Yoppy.

"Tetapi bulu tangkis harus tetap semangat. PB Djarum akan berada di garda terdepan untuk pembibitan-pembibitan usia dini dengan segala upaya. Tetapi audisi sementara dihentikan dulu. Jadi nanti kalau ada yang menangis, saya minta maaf," tutur Yoppy.

Polemik dengan KPAI

PB Djarum akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis pada tahun depan. Keputusan itu diambil terjadi akibat polemik yang berkepanjangan sejak beberapa waktu lalu. KPAI menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak. KPAI mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

"Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Tahun lalu kami dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kami bukan produk rokok," ujar Yoppy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya