Pemerintah Spanyol Minta El Clasico Tidak Digelar di Camp Nou

Kisruh yang melanda Catalunya membuat laga El Clasico berpotensi dipindah dari Camp Nou.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 03:00 WIB
Luis Suarez
Penyerang Barcelona, Luis Suarez terlibat pertengkaran dengan bek Real Madrid, Sergio Reguilon, dalam duel El Clasico yang dihelat di Santiago Bernabeu, Minggu (3/3/2019). (AFP)

Liputan6.com, Barcelona - Kisruh yang melanda Catalunya membuat El Clasico yang mempertemukan Barcelona vs Real Madrid menjadi tidak pasti. Polemik terkait pertandingan ini memasuki babak baru. setelah Dewan Olahraga [Menpora] meminta El Clasico untuk tidak digelar di Camp Nou.

El Clasico merupakan pertandingan paling akbar di Spanyol, mungkin juga di dunia, antara Barcelona lawan Real Madrid akan digelar dua pekan ke depan. Namun, terdapat sejumlah polemik yang membuat ketidakpastian ihwal jadwal dan venue pertandingan tersebut.

Jika mengacu pada jadwal La Liga 2019/2020, maka duel pekan jornada ke-10 tersebut akan dihelat pada Sabtu (26/10/2019) yang akan datang. Barcelona akan menjadi tuan rumah. Pertandingan bakal digelar di Camp Nou.

Akan tetapi, situasi keamanan dan politik di Catalan kini tengah dalam tensi yang meninggi.

 

Sikap Pemerinta Spanyol Terkait El Clasico

Barcelona Vs Valencia
Suporter Barcelona saat melawan Valencia pada laga La Liga di Stadion Camp Nou, Sabtu (14/9). Barcelona menang 5-2 atas Valencia. (AP/Joan Monfort)

Situasi politik di Catalan kini memang tengah hangat. Bakal ada protes besar-besaran terhadap keputusan Mahkamah Agung Spanyol yang menghukum penjaga pada sembilan aktivis pro kemerdekaan Catalan. Ada pula ancaman mogok kerja.

Lalu, apa hubungannya dengan klub sepak bola Barcelona?

Barcelona adalah representasi dari Catalan. Los Cules juga sudah membuat pernyataan sikap mengecam hukuman yang dijatuhkan pada para aktivis pro kemerdekaan Catalan. Para suporter Barcelona mayoritas juga pendukung kemerdekaan Catalan dari Spanyol.

Secara tradisional, laga El Clasico antara Barcelona lawan Real Madrid juga menjadi simbol perlawanan warga Catalan terhadap pemerintah Spanyol. Karena itu, laga El Clasico dikhawatirkan bakal membuat situasi politik makin panas.

Apalagi, merujuk pada laporan Marca, para fans Barcelona -yang juga pendukung kemerdekaan Catalan- akan menjadikan laga El Clasico sebagai media untuk protes atas keputusan Spanyol menjatuhkan hukuman penjaga pada aktivis pro kemerdekaan.

 

Sikap Pemerintah Spanyol

Barcelona
Lionel Messi (kanan) belum bisa berbuat banyak di El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona ( JAVIER SORIANO / AFP)

Menurut sumber yang didapat oleh AS, pemerintah Spanyol, dalam hal ini Dewan Olahraga [Menpora], menyarankan agar laga El Clasico tidak digelar di Camp Nou. Menpora Spanyol meminta semua pihak untuk peka terhadap situasi politik dan keamanan yang berkembang.

"Karena melihat situasi yang kini sedang berlangsung, kami percaya, bahwa La Liga dan RFEF [PSSI-nya Spanyol], tidak sensitif untuk memainkan pertandingan itu seperti jadwal yang direncanakan," kata Menpora Spanyol, dikutip dari AS.

Pihak La Liga sempat menawarkan agar laga El Clasico ini digelar di markas Real Madrid, Bernabeu. Lalu, laga putaran kedua yang akan digelar di Camp Nou. Akan tetapi, kedua klub sudah menolak rencana tersebut.

Sumber: AS

Disadur dari Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 17/10/2019)

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya