Menanti Gebrakan Menpora Baru, Zainudin Amali

Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo menunjuk Zainudin Amali untuk menempati posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 23 Okt 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 17:15 WIB
Bahlil Lahadalia dan Zainudin Amali Temui Jokowi di Istana
Politikus Partai Golkar Zainudin Amali melambaikan tangan saat tiba di Istana, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Belum diketahui posisi apa yang akan diisi oleh Zainudin dalam kementerian Kabinet Kerja Jilid II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, telah merampungkan skuat kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Politisi partai Golong Karya (Golkar) Zainudin Amali kemudian ditunjuk untuk menempati jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Zainudin menjadi Menpora ke-13 di republik ini. Zainudin menggantikan posisi Imam Nahrawi. yang tersandung kasus korupsi dana hibah KONI di penghujung masa jabatannya. Posisi politisi PKB itu kemudian sempat digantikan oleh Plt Hanid Dhakiri. 

Lahir di Gorontalo, 16 Maret 1962, nama Zainudin lama berkibar di panggung politik. Pria berusia 57 tahun itu merupakan mantan ketua Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019. 

Zainudin juga pernah menjadi anggota DPR RI selama empat periode. Dia pertama kali melenggang ke Senayan mewakili Provinsi Gorontalo pada tahun 2004-2009.

Selanjutnya tiga kali berturut-turut, yakni 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024 Zainudin terpilih lagi mewakili Propinsi Jawa Timur. Selama di DPR, Zainudin sempat menempati Komisi II yang mengurusi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan, serta pertahanan, hingga reforma agraria.

Namun seperti sebagian besar pendahulunya, Zainudin bukanlah sosok yang mengakar kuat di olahraga. Meski mengaku pernah membentuk Liga Mahasiswa, lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri itu jarang tampil di panggung olahraga Tanah Air. 

Saat menjabat anggota DPR RI 2014-2019 lalu, Zainudin memang sempat bersinggungan dengan pentas olahraga Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.  Namun sifatnya normatif, yakni meminta Kementerian Sekretariat Negara, PPK Gelora Bung Karno, dan PPK Kemayoran yang mengelola venue Asian Games agar merawat tempat tersebut sehingga bisa meningkatkan perolehan pendapatan negara bukan pajak.

Penunjukan Zainudin pun menambah panjang deretan politisi yang menduduki jabatan Menpora di Indonesia. Dari 13 nama yang pernah menduduki jabatan ini, baru Maladi yang bestatus mantan atlet. Mantan penjaga gawang tim nasional (timnas) Indonesia dan ketua umum PSSI 1950-1959 tersebut menjabat pada kabinet Dwikora I dan Dwikora III.

Dari sisi penampilan, Zainudin memberi warna baru setelah sebelumnya, posisi menpora kerap jadi 'jatah' politikus-politikus berkumis. Empat pendahulu sebelumnya, yakni Adyaksa Dault, Andi Mallarangeng, Roy Suryo, dan Imam Nahrawi seluruhnya berkumis. 

Sayang tradisi kumisan ini diikuti track record yang tidak baik. Sebab tiga dari empat menteri berkumis itu pernah tersandung masalah di mana dua di antaranya yakni Andi Mallarangeng dan Imam Nahrawi terkait tindak pidana korupsi. Sementara Roy Suryo sempat menjadi bulan-bulanan netizen gara-gara dituding menilap inventaris negara. 

 

 

 

 

Titip Sepak Bola

Indonesia Vs Vietnam
Suporter Timnas Indonesia menampilkan koreo Garuda saat melawan Vietnam pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/10). Indonesia kalah 1-3 dari Vietnam. (AFP/Aditya Wany)

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015, Kementerian Pemuda dan Olahraga, merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk bidang pemuda dan olahraga. Kemenpora juga bertanggung jawab langsung kepada presiden. 

Sementara dalam menjalankan tugasnya kementerian olahraga sendiri memiliki lima fungsi, termasuk perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga. 

Selain itu, Kemenpora di bawah pimpinan Zainudin Amali juga menjalankan fungsi koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga. Kemenpora juga berfungsi dalam peningkatan prestasi olahraga serta koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi di dalam lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

(Fungsi Kemenpora selengkapnya bisa Anda lihat di halaman terakhir)

Saat menyambangi Istana Negara sehari sebelum pengumuman susunan Kabinet Indonesia Maju, Zainudin sebenarnya sudah mendapat tugas rumah dari Presiden Jokowi. Selain soal kepemudaan di Indonesia, Zainudin mendapat pesan khusus terkait olahraga Indonesia.

Pertama mengenai PON Papua yang akan berlangsung tahun depan. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat memanggilnya ke Istana Negara, sehari sebelum pengumuman kabinet. Selain itu mantan walikota Solo itu juga menyinggung soal prestasi olahraga Indonesia.

"Kita manfaatkan semaksimal mungkin pengembangan SDM kita terutama kreativitas-kreativitas anak muda kita dan untuk juga bidang-bidang olahraga yang harus juga kita dorong, untuk kita bisa berprestasi baik di tingkat internasional, regional," kata Zainudin usai bertemu Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22/10/2019.

"Targetnya secara umum saja bagaimana kita mengembangkan prestasi dan menghadapi PON 2020 tahun depan," kata Zainudin menambahkan. 

PR kedua disampaikan Presiden Jokowi di hari pengumuman, Rabu (23/10/2019). "Sepak bolanya ya pak," celetuk Jokowi usai mengumumkan nama Zainudin sebagai Menpora baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

Dinanti Agenda Penting

SEA Games 2019
Logo SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. VFF)

PON Papua 2020 dan Sepak Bola Indonesia tentu bukanlah tugas yang mudah. Sebab keduanya sama-sama memiliki masalah yang sampai saat ini terus membelenggu. 

Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang multievent tertinggi di Indonesia. PON berlangsung setiap empat tahun sekali. PON di Papua merupakan edisi ke-20 sejak ajang ini pertama kali digelar 1948 yang lalu. Terakhir, PON berlangsung di Jawa Barat, 2016 lalu.

Meski bukan hajatan baru bagi olahraga di Indonesia, penyelenggaraan PON kerap menuai kontroversi. Mulai dari pengelolaan infrastruktur yang rentan dikorupsi hingga jual-beli atlet yang akan bertanding. Belakangan ini, sudah seperti tradisi kalau setiap tuan rumah PON bakal membajak atlet-atlet ternama dari daerah lain demi mendulang medali.

PON yang seharusnya wadah bagi atlet-atlet daerah untuk mengukir prestasi justru jadi ajang mencari uang bagi atlet-atlet amatir. Iming-iming gaji dan bonus yang besar pun menjadi godaan bagi atlet nasional untuk 'berkhianat' terhadap daerah asalnya.

Kebiasaan seperti ini dikhawatirkan masih akan berlanjut di PON Papua 2020. Masalah lain yang tak kalah bikin pusing tentu saja pembangunan infrastruktur dan isu keamanan. 

Sepak bola Indonesia juga setali tiga uang, bahkan jauh lebih rumit. Iklim sepak bola yang belum kondusif ditambah prestasi timnas senior yang tidak berkembang membuat olahraga paling populer di Indonesia itu lebih sering membuat masyarakat hanya bisa mengelus dada.

Perkelahian antarsuporter, pengelolaan klub yang belum profesional, hingga sistem pembinaan yang belum tertata hanya sebagian kecil masalah di sepak bola Indonesia. 

Zainudin memang punya waktu hingga lima tahun ke depan. Namun Zainudin sudah harus segera  bergerak karena dalam waktu dekat sejumlah agenda besar olahraga baik lokal maupun internasional bakal berlangsung dan Indonesia ikut ambil bagian di dalamnya.

Yang terdekat tentu saja Kongres PSSI yang akan menentukan masa depan federasi sepak bola Tanah Air tersebut. Agenda pemilihan anggota-anggota komite eksekutif (Exco), ketua umum, dan wakil ketua umum ini digelar di Hotel Shangrila, Jakarta, 2 November 2019.

Seperti diketahui hubungan Kemenpora dan PSSI sempat tidak harmonis. Ini bermula dari keputusan Menpora sebelumnya, Imam Nahrawi membekukan PSSI dan menyebabkan sepak bola Indonesia disanksi FIFA. Keputusan Imam terbit pada 18 April 2015 atau hanya sehari setelah La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai ketua umum lewat Kongres PSSI.

Ini melengkapi kondisi PSSI yang tidak pernah kondusif sejak Nurdin Halid lengser 2011 lalu. Setelah Komite Normalisasi berhasil menggelar pemilihan yang melahirkan kepemimpinan Djohar Airifn Husin 2011 lalu, beragam intrik mewarnai perjalanan PSSI hingga kini.

Agenda lain yang tidak kalah penting tentu saja SEA Games 2019 di Filipina, 30 November - 11 Desember. Indonesia terakhir kali keluar sebagai juara pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang. Setelah itu, Indonesia selalu terlempar dari posisi tiga besar.

Pada SEA Games 2013 yang berlangsung di Myanmar, Indonesia finis di peringkat ke-4 dengan 64 emas, 84 perak, dan 110 perunggu. Dua tahun kemudian, pada SEA Games Singapura, Indonesia juga finis kelima dengan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

Ranking yang sama juga diraih Indonesia pada SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia usai mengoleksi 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Menghadapi SEA Games Filipina 2019, Indonesia mengirimkan 773 atlet yang akan bertanding pada 49 dari 56 cabang olahraga secara keseluruhan. Chief de Mission (CdM) SEA Games 2019, Harry Warganegara, mengaku pihaknya belum menentukan target untuk Kontingen Indonesia.

Selain tiga agenda ini, event-event olahraga yang tidak kalah bergengsi juga bakal berlangsung tahun depan. (Silahkan klik di sini untuk mengetahui selengkapnya). Dan seluruhnya membutuhkan campur tangan Zainudin sebagai Menpora yang baru. 

Empat kali menjabat sebagai anggota DPR RI menjadi indikator kematangan Zainudin di panggung politik. Namun gebrakannya di dunia olahraga bakal ditentukan lewat berbagai program dan kebijakan yang diambil dalam lima tahun ke depan. Indikatornya tidak lagi diukur lewat banyaknya suara pemilih, tapi lewat peningkatan prestasi olahraga Indonesia. 

Selamat bertugas Menpora Zainudin Amali! 

 

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015)

Lima Fungsi Kemenpora

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi:

a.perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga;

b.koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga;

c.koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga;

d.pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga;

e.pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga; danf.pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya