Usai Gagal Latihan, Thailand Permasalahkan Keterbatasan Makanan dan Air

Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) terpaksa menyuplai tambahan makanan dan air untuk tim selama SEA Games 2019.

oleh Aning Jati diperbarui 25 Nov 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 00:00 WIB
SEA Games 2019
SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. VFF)

Jakarta Beberapa tim peserta SEA Games 2019 dari cabang olahraga sepak bola putra mengeluhkan berbagai hal kepada panpel lokal SEA Games 2019 (PHISGOC). Salah satu yang mengeluh adalah Timnas Thailand U-22 yang diwakili Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT).

Keluhan sudah muncul tak lama setelah tim-tim itu tiba di Bandara Internasional Ninoy Aquino dari negara masing-masing. Mayoritas keluhan, tak mendapat pelayanan layak dalam penjemputan hingga urusan akomodasi.

Terbaru, FAT dalam situs resmi pada Minggu siang (24/11/2019) mengungga pelayanan hotel yang terkesan memprihatinkan. Sesuai aturan, seluruh kontingen termasuk dari cabor sepak bola, menempati hotel yang telah ditentukan PHISGOC.

Namun, kendala muncul setelah Timnas Thailand U-22 menginap satu malam di hotel tersebut. Mereka menemui kenyataan bahwa sarapan yang akan disantap memiliki menu yang hanya itu-itu saja. Belum lagi, keterbatasan air minum.

FAT menyebut setiap kamar yang diisi dua pemain hanya mendapat jatah empat empat botol air mineral setiap hari. Jumlah itu dirasakan sangat kurang.

Presiden FAT, Somyot Poompanmuang, turun tangan untuk mengatasi persoalan ini. Ia menginstruksikan jajarannya untuk mencukupi kebutuhan tim, dengan menyuplai makanan tambahan kepada Supachok Sarachat dkk. berupa menu masakan Thailand agar pemain tak bosan dengan menu yang disiapkan pihak hotel.

Termasuk pula, ketersediaan air mineral yang akan dicukupi oleh FAT sehingga pemain tak kekurangan stok air minum.

Batalkan Latihan

Timnas Thailand U-22
Timnas Thailand U-22 dalam seragam kontingen berpose jelang keberangkatan ke SEA Games 2019 di Filipina. (Bola.com/Dok. FAT)

Sebelum isu konsumsi (makanan dan air) ini diangkat oleh FAT, Timnas Thailand U-22 termasuk kontestan yang merasakan terlunta-lunta di bandara hingga tiga jam lamanya.

Selain masalah administratif seperti pengurusan ID, rombongan masih harus menunggu kendaraan jemputan. Ditambah lagi kemacetan membuat perjalanan jadi makin panjang.

Setidaknya lima jam sejak tiba di bandara, mereka baru bisa masuk hotel. Sementara, Timnas Kamboja U-22 lebih parah lagi karena sesampai di hotel, kamar mereka belum siap sehingga mereka terpaksa tidur-tiduran di karpet di salah satu sudut hotel.

Akibat proses panjang dan melelahkan itu, Timnas Thailand U-22 terpaksa membatalkan sesi latihan pertama di stadion. Alih-alih tim asuhan pelatih Akira Nishino ini hanya berlatih ringan di kompleks hotel.

Sumber: FAT

Disadur dari Bola.com (penulis Aning Jati/Editor Wiwig Prayugi, published 24/11/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya