Liputan6.com, Bangkok - Paus Fransiskus tiba di Thailand pada Rabu 20 November untuk bertemu dengan kelompok Katolik minoritas di negara itu yang taat dalam perjalanan Asia selama tujuh hari. Kunjungannya tersebut juga akan mencakup reuni keluarga di Bangkok dan membawa pesan anti-nuklirnya ke Jepang.
Menunggu kedatangan Paus, orang-orang Katolik yang bersemangat berkumpul di sekitar kedutaan Vatikan di Bangkok dan Rumah Sakit St. Louis untuk mengambil foto 'selfie'. Demikian dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Sekali seumur hidup, saya ingin melihat dia dan dapat menerima doa darinya," kata Orawan Thongjamroon yang berusia 60 tahun di luar kedutaan Vatikan, tempat dia telah menunggu sejak pagi hari untuk iring-iringan kepausan.
Pesawat Paus Fransiskus mendarat di luar Bangkok sekitar tengah hari dan dia mendapat sambutan dari para pemimpin gereja untuk kunjungan yang bertepatan dengan peringatan 350 tahun misi kepausan pertama di Siam, nama lama Thailand.
Di antara mereka yang menyambutnya terdapat sepupu dan teman masa kecilnya dari Argentina, biarawati berusia 77 tahun, Suster Ana Rosa Sivori, yang telah bekerja di sekolah-sekolah Thailand selama lebih dari 50 tahun dan akan menjadi penerjemah pribadi paus selama berada di Thailand.
"Teman-teman yang terkasih di Thailand dan Jepang, sebelum kita bertemu, mari kita berdoa bersama agar hari-hari mendatang akan dipenuhi rahmat dan sukacita," tertulis pesan di akun Twitter resmi Paus sebelum meninggalkan Vatikan.
Paus Fransiskus akan memulai program resminya pada hari Kamis (21/11) ketika dia dijadwalkan untuk bertemu Raja Maha Vajiralongkorn serta bapa bangsa tertinggi sebelum mempersembahkan misa di Stadion Nasional.
Dia akan mengadakan misa lainnya di Katedral Assumption Bangkok sebelum berangkat ke Jepang pada hari Sabtu, di mana dia akan mengunjungi tempat nuklir di Hiroshima dan Nagasaki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Katolik adalah Minoritas di Thailand
Di Gereja St Louis di Bangkok, seorang wanita Katolik Thailand dengan bangga menunjukkan foto-foto dirinya dan Paus Fransiskus dari kunjungannya ke Vatikan bersama suaminya.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan memiliki kesempatan lain untuk bertemu dengannya lagi," kata Nuchnaree Praresri, 49.
Ketika dia diundang untuk menjadi pembersih di Gereja St. Louis untuk kunjungan kepausan, dia mengambil kesempatan itu.
"Ini mungkin bukan peran penting bagi orang lain, tapi saya sangat bangga," katanya.
Umat beragama Katolik merupakan kelompok minoritas yang jumlahnya sangat kecil lantaran Thailand dihuni oleh penduduk mayoriatas penganut agama Buddha. Sebagai ukuran, jumlahnya hanya kurang dari 2 persen dari seluruh populasi.
Katolik pertama kali masuk ke Thailand pada pertengahan 1500-an oleh para misionaris dan pedagang Portugis, dan selama bertahun-tahun umat Katolik membangun sekolah dan rumah sakit yang disegani.
Advertisement