Jakarta Romelu Lukaku mengaku nyaris saja bergabung dengan Juventus. Namun, ia akhirnya memutuskan bergabung dengan Inter Milan karena sosok Antonio Conte.
Sejak bergabung dengan Nerazzurri, julukan Inter Milan, Lukaku berhasil menjadi mesin gol dengan lesakkan 23 gol dari 35 pertandingan kompetitif.
Buat Inter Milan, ini menjadi perekrutan bagus mengingat mereka sudah meminjamkan Mauro Icardi ke Paris Saint-Germain musim 2019-2020.
Advertisement
Kendati demikian, ia menceritakan bahwa 'perang transfer' antara Juventus dan Inter Milan berjalan sengit. Hal itu terungkap ketika Lukaku diajak melakukan perbincangan dengan mantan penggawa Arsenal, Ian Wright, di laman YouTube-nya.
"Nyaris saja, sangat nyaris, dalam pikiran saya selalu ada Inter dan manajernya (Conte). Saat saya kecil, saya mengidolakan Adriano, Ronaldo (Brasil), Christian Vieri, dan saat ada tawaran dari Inter, yang mana saya tahu Conte menginginkan saya di Chelsea juga ketika ia menjadi pelatih di Juventus, jadi mudah saja," kata Lukaku.
"Waktu itu saya berpikir, inilah saatnya saya ke sana dan merasakan bagaimana bermain di Inter," katanya lagi.
Lukaku menilai, Conte adalah pelatih yang benar-benar memberikan pelajaran dan pelatihan yang keras. Dikatakannya, Conte adalah tipe pelatih yang tak segan memarahi pemainnya jika ada sesuatu yang tak sesuai dengan ekspektasinya.
"Biasanya pola latihannya adalah gim. Pernah suatu ketika, saat ada yang salah, dia akan menghentikan gim dan mengatakan, 'Apa yang kamu lakukan?' di depan semua orang. Saya saja kena omel waktu latihan jelang laga lawan Slavia Praha," sambung Lukaku.
Â
Video
Masih Menghormati Manchester United
Masih dalam acara yang sama, kepada Ian Wright, Lukaku mengatakan bahwa ia memang tak punya alasan lagi untuk terus bertahan di Manchester United. Namun demikian, ia menegaskan bahwa bekas klubnya tetap ada di hatinya.
"Manchester United ingin saya bertahan. Tapi, saya tegaskan bahwa semuanya sudah berakhir. Saya hanya bilang ke mereka bahwa jalannya sudah benar, bahwa mereka bakal mendapatkan pemain yang tepat, menjalani musim yang bagus, dan saya selalu mendoakan yang terbaik buat mereka," kata Lukaku.
"Akan sangat kekanak-kanakan jika saya tidak menghormati bekas klub sendiri," ujarnya lagi.
Sumber: YouTube/Ian Wright
Disadur dari Bola.com (Penulis/editor Gregah Nurikshani, published 20/3/2020).Â
Advertisement