Jakarta Pesepak bola profesional tidak selamanya bergelut dengan si kulit bundar. Setelah gantung sepatu, tidak sedikit pemain yang justru banting setir menggeluti profesi yang berbeda sama sekali.
Menjadi pemain terkenal pastinya impian semua orang, terutama yang bercita-cita sebagai pesepak bola profesional.
Baca Juga
Namun, untuk menjadi pemain bola top dunia tentunya tidak mudah. Banyak para pemain yang harus merasakan berbagai liku kehidupan yang sulit sebelum berada di puncak karier.
Advertisement
Setelah melewati masa emas, beberapa pesepak bola biasanya memutuskan gantung sepatu. Seperti manusia pada umumnya, mereka juga harus tetap bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Beberapa pesepak bola ada yang tetap berkecimpung di dunia sepak bola, meski bukan lagi sebagai pemain. Mereka biasa beralih berprofesi menjadi pelatih atau masuk jajaran direksi klub.
Namun, ada pula sebaliknya, yang justru menekuni pekerjaan lain, yang sangat jauh beda dari dunia sepak bola. Satu di antaranya ialah George Weah.
Mantan pemain AC Milan itu kini menjadi presiden ke-25 Liberia. Weah sudah menjabat sebagai presiden Liberia sejak 2018.
Saat menjadi pemain, Weah pernah memenangi penghargaan Ballon d'Or dan pemain terbaik dunia. Namun, setelah pensiun, ia tak melanjutkan karier di dunia sepak bola. Alih-alih, ia mencalonkan diri sebagai presiden Liberia.
Di sisi lain, ada pula pesepak bola profesional yang ternyata menekuni profesi lain saat berkarier sebagai pemain. Alhasil, ia melakoni dua profesi sekaligus.
Kira-kira siapa saja pemain bola yang pernah menggeluti profesi unik tersebut, baik sebelum dan selama jadi pemain bola, serta setelah gantung sepatu dari pentas sepak bola profesional?
Berikut Bola.com merangkum pesepak bola yang menjalani karier unik, seperti dilansir dari Squawka, Senin (6/4/2020).
1. Tim Wiese (Pegulat WWE)
Tim Wiese meninggalkan Bundesliga pada 2013-2014. Setalah itu, Tim Wiese memutuskan pensiun saat berusia 33 tahun.
Beberapa bulan setelah pensiun, Tim Wiese menandatangani kontrak dengan WWE. Hal itu berarti, mantan kiper Werder Bremen itu resmi menjadi bagian dari promotor gulat profesional.
Advertisement
2. Papiss Cisse (Supir Ambulans)
Bagi pencinta Premier League, mungkin cukup familiar dengan sosok Papiss Cisse yang bermain untuk Newcastle United. Namun, tak banyak yang tahu jika Cisse merupakan seorang supir ambulans sebelum menjadi pesepak bola profesional.
Hal tersebut juga diakui Papiss Cisse terlepas dari masa lalunya yang serbakekurangan. Selama menekuni pekerjaan tersebut, tak jarang Cisse menyopiri orang-orang dalam keadaan hidup dan mati.
Cisse menjalani pekerjaan tersebut saat berusia 15 tahun dan harus berhenti sekolah. Kemudian upah yang diperoleh ia berikan kepada sang ibu.
3. Nigel de Jong (Jualan Mobil Mewah)
Eks pemain AC Milan, Nigel de Jong, tak hanya jago dalam mengolah si kulit bundar. Namun, ia juga memiliki kehebatan lain di luar lapangan hijau. Kehebatan tersebut ialah berjualan mobil mewah.
Pemain asal Belanda itu membuka dealer mobil mewah di Hamburg bernama ContinentalCars.
Kegiatannya berjualan mobil mewah tersebut diketahui saat Kevin Prince Boateng tertangkap kamera mengendarai Lamborghini Huracan melintasi kota Düsseldorf.
Kota tersebut menjadi satu di antara destinasi utama dari banyak pemain beken Bundesliga saat menghabiskan waktu luangnya karena merupakan kota paling trendi di distrik Ruhr, Jerman.
Advertisement
4. Eric Cantona (Aktor)
Eric Cantona memutuskan pensiun pada 2017. Hal tersebut menjadi kabar yang mengejutkan lantaran dirinya baru berumur 30 tahun.
Lepas dari dunia sepak bola, Cantona memilih mendalami dunia seni peran. Bahkan dia sudah menjalani pekerjaan tersebut sebelum gantung sepatu.
Eric Cantona pernah berperan dalam film Elizabeth 1998 dan Looking for Eric pada 2009.
5. Daniel Agger (Tukang Tato)
Saat menjalani karier sebagai pemain, Daniel Agger dikenal sebagai bagian dari skuad Liverpool. Sepanjang kariernya, Agger hanya memperkuat dua klub, yakni Brodby dan Liverpool.
Kemudian Agger juga dikenal karena memiliki banyak tato di sekujur tubuhnya. Wajar jika setelah pensiun dari sepak bola pada 2016, Agger langsung menggeluti pekerjaan sebagai tukang tato.
Disadur dari Bola.com (Penulis Faozan Tri Nugroho, editor Aning Jati, published 6/4/2020).
Advertisement