Liputan6.com, Brussels - Asosiasi sepak bola Eropa, UEFA mulai bergerak mencari jalan keluar nasib kompetisi di tengah pandemi virus Corona covid-19. Salah satunya adalah dengan meminta saran kepada ahli virus asal Belgia, Marc Van Ranst.
Ranst sebelumnya berperan dalam memberi saran kepada federasi sepak bola Belgia. Karena sarannya itu pula, Liga Belgia 2019/20 akhirnya dihentikan.
UEFA sebelumnya menentang rencana itu. Namun kini, organisasi pimpinan Aleksander Ceferin itu sepertinya berbalik arah.
Advertisement
"Saya punya kesan bahwa UEFA mulai melihat melangsungkan kompetisi tidak lagi mungkin di musim ini," kata Ranst seperti dilansir The Sun.
Pandemi virus corona covid-19 belum menunjukkan tanda mereda. Menurut data wolrdometers, Minggu (12/4/2020), ada 1,7 juta lebih orang dinyatakan positif terjangkit.
Dari jumlah itu, sebanyak 108.828 orang meninggal dunia dan 404.032 orang dinyatakan sembuh. Amerika Serikat (AS) menempati urutan pertama jumlah pasien positif virus corona yakni 532.879 orang dan 20.577 meninggal dunia.
Di Eropa, Spanyol menempati urutan kesatu dengan 163.027 kasus positif serta 16.606 meninggal dunia. Italia berada di peringkat kedua dengan 152.271 orang positif serta 19.468 meninggal.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Tidak Mungkin Dilanjutkan
Ranst menuturkan, federasi sepak bola Belgia sudah mengambil langkah tepat untuk menghentikan kompetisi. Ia pun bersikukuh tindakan itu tidak salah.
"Tidak ada yang dapat menyalahkan klub-klub Belgia karena membuat keputusan tersebut," katanya.
Advertisement
Butuh Waktu Bersiap
Ranst mengatakan, andaikan pandemi selesai, kompetisi tidak dapat segera dimulai lantaran pemain butuh persiapan. Paling tidak, Ranst memprediksi persiapan itu memakan waktu empat pekan.
"Dari Liga Belgia, saya mengerti, minimal tiga atau empat pekan latihan dibutuhkan agar pertandingan bisa berlangsung. Maka, tidak realistis untuk menuntaskan musim ini," ujarnya.