Ngotot Berjemur di Area Publik saat Lockdown COVID-19, Wanita di Spanyol Ditangkap Polisi

Seorang wanita ditangkap polisi karena melanggar aturan lockdown untuk cegah COVID-19 di Spanyol

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 07:00 WIB
Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Sebuah jalan terlihat kosong di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pandemi virus corona COVID-19 membuat pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown mulai 14 Maret 2020. (AP Photo/Joan Mateu)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Spanyol ditangkap usai melanggar aturan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah setempat demi mencegah penyebaran infeksi virus corona atau COVID-19. Alasannya, dia ingin berjemur.

Polisi datang ke lokasi tempat wanita tersebut dan teman-temannya berkumpul, usai mendapatkan laporan dari sekelompok warga di Palma, Majorca. Masyarakat setempat khawatir dengan aktivitas yang melanggar aturan karantina wilayah untuk mencegah COVID-19 tersebut.

Dilansir dari The Sun pada Senin (30/3/2020), polisi menemukan wanita ini bersama teman-temannya minum-minum dan berjemur di ruang terbuka di pinggir laut.

"Para petugas berbicara kepada mereka yang ada dan berkomunikasi secara lisan dan informatif, bahwa mereka harus meninggalkan daerah itu dan harus tetap di rumah," tulis surat kabar lokal Ultima Hora.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Marah karena Disuruh Pulang

Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Warga berjalan di sepanjang La Ramblas, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah negara berpenduduk 47 juta jiwa itu terdampak virus corona COVID-19 paling parah kedua di Eropa setelah Italia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Alih-alih patuh, wanita tersebut malah bersikeras untuk tetap melanjutkan aktivitasnya. Dia berkilah ingin mendapatkan kulit cokelat.

"Setelah beberapa serangan verbal terhadap petugas polisi dan dikarenakan sikapnya, dia diminta untuk menunjukkan identitasnya namun menolak," kata pemberitaan setempat.

Wanita yang marah ini menolak pulang dengan jalan damai. Dia ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil polisi dan terancam terkena sanksi denda karena ketidakpatuhan dan melanggar lockdown.

Pemerintah Spanyol menyatakan bahwa orang-orang boleh keluar rumah dengan alasan yang jelas seperti pergi ke supermarket, membeli obat-obatan atau ke bank, ke tempat kerja, serta merawat warga lanjut usia.

Mereka yang menolak mematuhi perintah ini terancam denda sekitar 600 euro hingga 30 ribu euro (10 juta sampai 545 juta rupiah).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya