Â
Roma - Thierry Henry pernah meraih sukses saat memperkuat Arsenal dan Barcelona. Ceritanya mungkin akan berbeda jika Henry tidak gabung Arsenal setelah hengkang dari Juventus pada 1999.Â
Saat itu, Thierry Henry nyaris saja akan dilego ke Udinese. Sejak dulu hingga sekarang, Udinese tak pernah berstatus sebagai tim raksasa di Serie A. Â
Advertisement
Cerita Henry sempat akan dilepas ke Udinese itu diungkapkan oleh Marcio Amoroso, mantan striker mereka.
Amoroso memperkuat Udinese pada periode 1996-1999. Itu sebelum mantan striker Brasil tersebut bermain dua musim di Parma.
Henry hanya sebentar membela Juventus pada 1999, sebelum pindah ke Arsenal. Sebelum itu, Juventus berencana menukar Thierry Henry dengan Amoroso. Namun, Henry menolak, dan lebih memilih gabung Arsenal.
Amoroso meraih gelar Capocannoniere, pencetak gol terbanyak, di Serie A musim 1998-1999. Musim itu, Amoroso mencetak 22 gol, unggul satu gol atas Gabriel Batistuta (Fiorentina).
Namun, Udinese hanya finis peringkat tujuh.
"Saya merasakan tekanan, karena sangat sulit meraih prestasi itu bukan dengan sebuah tim besar," kata Amoroso kepada Sky Sport Italia, Sabtu (2/5/2020).Â
"Waktu itu, Serie A dihuni pemain-pemain terbaik, bek-bek hebat. Kami memiliki sebuah klub dan tim yang sangat kuat, dan itu memberi saya peluang untuk meraih Capocannoniere," imbuh Amoros.Â
 Â
Â
Harapan Gabung Juventus
Amoroso sempat punya harapan gabung Juventus jika saja Henry menyetujui opsi pertukaran pemain. Sayangnya, skenario itu tak pernah jadi kenyataan.Â
"Saya tidak bermain untuk Juve, Milan atau Inter. Saya tak mendapatkan banyak servis," lanjut Amoroso.
"Ada kemungkinan saya gabung Juventus ditukar dengan Henry, tapi dia menolak. Setelah itu, saya tetap di Udinese dan dia ke Arsenal," imbuhnya.
Amoroso tetap di Udinese, tapi tidak lama. Setelah musim tertajamnya itu, dia dilego ke Parma dengan nilai tranfer 30 juta euro.
Â
Sumber: Sky Sport Italia
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 3/5/2020)
Advertisement