3 Amunisi Timnas yang Layak Tampil di Luar Negeri versi Pelatih Kiper Persib

Pelatih kiper Persib, Luizonho Passos, menyebut Indonesia punya banyak kiper bertalenta. Kemampuan mereka bisa makin berkembang jika mau bertualang ke luar negeri.

oleh Ario Yosia diperbarui 13 Mei 2020, 21:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 21:10 WIB
Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand
Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, menangkap bola saat melawan Thailand U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (26/11). Indonesia menang 2-0 atas Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Pelatih kiper Persib Bandung, Luizonho Passos memuji kualitas kiper-kiper yang ada di Indonesia. Pria asal Brasil itu menilai beberapa di antaranya semestinya berkiprah di luar negeri.

"Indonesia punya kiper hebat. Saya suka kiper indonesia. Saya pikir mereka memiliki peluang untuk bermain di klub luar negeri," ujar Passos.

Di Indonesia saat ini, secara spesifik Passos menyebut bahwa ada tiga kiper yang menurutnya sudah bisa bermain di luar negeri.

Pertama ada Muhamad Ridho (Madura United), Nadeo Agrawinata (Bali United), serta Teja Paku Alam (Persib Bandung). Kebetulan ketiganya, kerap membela Timnas Indonesia mulai dari level senior hingga junior.

"Nadeo, Ridho, dan Teja punya skill bagus sebagai kiper. Mereka penjaga gawang hebat yang bila mau punya kans besar bertualang ke luar negeri," ucapnya.

Dia harus menimba ilmu di banyak klub sebelum akhirnya menerima pinangan dari Borneo FC.

Penilaian Passos rasanya didasari objektivitas tinggi. Ia sendiri bukan sosok sembarangan. Pada 2013 Passos tercatat menjadi pelatih kepala di klub kasta keempat Liga Brasil Trio Futebol Clube.

Ia lalu menyebrang ke Liga Uruguay dan menjadi pelatih kiper untuk tim Club Nacional de Football. Sebelum menjadi pelatih kiper, Passos merupakan mantan pesepak bola yang mengakhirir karier di usia 26 tahun akibat cedera baru.

“Saya memulai karier saya sebagai pelatih penjaga gawang segera setelah itu, saya bekerja di beberapa klub di Brasil, diantaranya America Mg, Cruzeiro MG, Guarani de Campinas, Marilia SP, Francana SP, Ipatinga, Nacional, dan pada 2017 saya datang ke Indonesia ke Borneo FC.” kata Passos .

Passos pun memiliki rekam jejak sempat bekerja dengan sederet kiper hebat seperti Fabio, Rafael, dan Gabriel Brasso di Cruzeiro, Helton Leite dan Douglas de Jesus di Ipatinga.

“Lalu ada Renan di Guarani de campinas, Douglas Pires di Nacional yang sekarang bermain di Bahia Esporte Clube. Mereka adalah penjaga gawang dengan kualitas teknik dan karakter yang hebat.”

Dengan rekam jejak seperti ini, tentu Persib tak keliru untuk mengget Passos sebagai pelatih kiper. Apalagi selama di Borneo, ia jadi aktor di balik layar munculnya kiper tangguh seperti Nadeo Argawinata, Alfonsius Kevlan, Gianluca Pandeynuwu. dan kiper muda seperti Muhammad Zulfikri.

Fanatisme Suporter Indonesia

Dhika Bayangkara
Dhika Bayangkara berlatih di bawah arahan Luizinho Passos. (Bola.com/Erwin Snaz)

Passos mengungkapkan alasannya ingin melatih di Indonesia salah satunya adalah fanatisme suporter.

Menurutnya, Indonesia tidak kalah dari negara asalnya, Brasil dalam urusan mencintai sepak bola.

"Saya merasa menarik, karena ini adalah negara yang orang-orang suka sepak bola, dan sepak bola dalam perkembangan besar," katanya.

Dengan berbagai alasan dan pertimbangan, Passos akhirnya memutuskan terbang ke Indonesia pada 2017 untuk memperkuat Borneo FC

Tiga musim melatih Borneo FC, Passos memutuskan hijrah ke Persib Bandung pada musim 2020. "Saya melihat ini sebagai kesempatan bagi saya untuk menunjukkan pekerjaan saya di Indonesia. Dan saya sangat senang melatih di Persib yang punya suporter luar biasa," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya