Lombok Timur Jadikan Bong Kendi Ikon Gerakan BISA Kemenparekraf

Gerakan Bersih,Indah, Sehat, Aman (BISA) Kemenparekraf sampai ke Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 21:23 WIB
Kemenparekraf
Gerakan BISA Kemenparekraf sudah tiba di Nusa Tenggara Barat (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kemenparekraf/Barekraf melanjutkan program gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) di Nusa Tenggara Barat. Kemenparekraf memilih Desa Wisata Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur menjadi lokasi pertama di NTB pada Jumat (24/7/2020).

Bong kendi yang menjadi tempat cuci tangan, menjadi ikon gerakan ini. Kegiatan yang dilaksanakan Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, disambut antusias oleh masyarakat di Desa Tete Batu.

Sehari sebelum pelaksanaan gotong royong tersebut dilaksanakan, seluruh jajaran Dinas Pariwisata Provinsi NTB, camat, perangkat desa dan masyarakat setempat sudah bekerja dan mempersiapkan lokasi pembukaan BISA yang berlatar belakang Gunung Rinjani.

Tepat pukul 09.00 WIB, gerakan BISA di Desa Wisata Tete Batu dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 100 orang pekerja. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membersihkan sejumlah lokasi yang berbeda.

Kegiatan ini dibuka oleh Analis Perencanaan SDM Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Guntur Sakti, serta dihadiri oleh unsur pemerintah daerah provinsi NTB, Kabupaten Lombok Timur, Camat, Danramil dan perangkat desa otoritas taman nasional gunung Rinjani dan komponen masyarakat.

"Dengan panorama indah di bawah kaki Gunung Rinjani dan alam yang sejuk, menjadikan Desa Wisata Tete Batu sebagai salah satu desa wisata tujuan favorit di NTB. Sebeum pandemi Covid-19, desa ini banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegera," kata Guntur Sakti seperti rilis yang diterima media.

 

Saksikan Video Kemenparekraf di Bawah Ini:

Pakai Kendi

Kemenparekraf
Masyarakat memulai gerakan BISA di Desa Tete Batu (istimewa)

 

Ada hal yg menarik dari gerakan BISA kali ini. Bantuan wastafel untuk sarana cuci tangan yang biasanya diberikan dalam bentuk tanki air portable tidak akan ditemukan di Desa Wisata Tete Batu.

"Kemenparekraf memilih memberdayakan pengrajin lokal, dengan menjadikan kendi atau masyarakat disini menyebutnya bong sebagai wastafel cuci tangan. Fasilitas ini sekaligus sebagai sarana pencegahan Covid-19, yang tersebar hampir merata di setiap homestay dan rumah penduduk," kata Guntur.

Rencananya, Gerakan BISA di desa wisata ini akan dilanjutkan Sabtu (25/07/2020). Lokasi kedua Gerakan BISA di NTB bertempat di Desa Bon Jeruk, Kabupaten Lombok Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya