Liputan6.com, Jakarta- Tak selamanya kegiatan night race atau balap malam berujung petaka. Justru dari pengalaman balap malam pembalap Chandra Kurniawan mampu meraih kesuksesan di ajang sekelas Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2020.
Pengusaha muda yang sebelumnya gemar memacu kecepatan di jalan raya ini akhirnya memilih terjun ke dunia balap resmi. Keputusan tersebut terbukti tepat, Chandra berhasil meraup dua podium juara pada 2 kelas yang diikutinya.
“Walaupun pada race kemarin persiapan saya belum maksimal, tapi karena ini memang adalah hobi, dan saya menjalaninya dengan fun, akhirnya berhasil mendapatkan podium,” ujar pria yang akrab disapa Charock kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Advertisement
Chandra memang baru pertama kali terjun di ajang balap mobil touring terbesar di Indonesia ISSOM 2020. Tapi Chandra langsung meraih Podium Juara 3 pada Sentul Brio Race Kelas Rookie, dan Podium Juara 4 pada ITCR 1200 kelas Promotion menggunakan Brio tunggangannya yang kerap dipanggil Pikachu Project oleh rekan rekannya.
Menariknya, Chandra juga mengaku bahwa dirinya turun pada seri kali ini tanpa persiapan sama sekali, karena awalnya ia tidak berencana untuk mengikuti balap resmi, namun hanya ikut latihan resmi di Sirkuit Sentul sekaligus mencoba mobilnya yang baru saja diperbaiki pasca tabrakan beberapa waktu sebelumnya, namun tiba tiba ia mendadak dibuatkan Kartu Izin Start (KIS) oleh Rendy, yang merupakan rekan satu komunitas otomotif.
Mendadak
Menariknya, Chandra juga mengaku bahwa dirinya turun pada seri kali ini tanpa persiapan sama sekali, karena awalnya ia tidak berencana untuk mengikuti balap resmi, namun hanya ikut latihan resmi di Sirkuit Sentul sekaligus mencoba mobilnya yang baru saja diperbaiki pasca tabrakan beberapa waktu sebelumnya, namun tiba tiba ia mendadak dibuatkan Kartu Izin Start (KIS) oleh Rendy, yang merupakan rekan satu komunitas otomotif.
Tak hanya berhenti disitu, rupanya Chandra juga didaftarkan untuk mengikuti race pada keesokan harinya. “Hal tersebut yang membuat saya sangat gugup menjelang balapan, karena betul betul sangat kurang persiapan, baik dari segi mobil, fisik, maupun mental saya, belum lagi masih ada rasa trauma karena sebelumnya sempat mengalami kecelakaan saat latihan,” pungkas Chandra yang juga memiliki hobi travelling ini.
Advertisement
Lebih Serius
Chandra mengungkapkan, bahwa dari ikut balap resmi ini akhirnya membuka matanya bahwa ada kegiatan pemacu adrenalin dan dapat menyalurkan hobinya dengan cara yang lebih aman. Oleh karenanya ia juga mengajak pada yang masih melakukan balapan di jalan raya, untuk mencoba turun mengikuti balap resmi di ajang seperti ISSOM ini.
“Banyak hal yang saya dapatkan disini, mulai dari kebersamaan, belajar bagaimana harus konsisten di setiap putarannya, mengatur strategi, mengatur racing line, persiapan mobil hingga persiapan fisik sebelum balapan, hal ini yang tidak didapatkan di jalanan, biasanya kalo di jalan sih gampang, tinggal gas aja, sedangkan disini harus sungguh sungguh latihan jika ingin meraih hasil maksimal,” ungkap pria yang aktif di komunitas M Owners Club Indonesia dan Porsche Club indonesia ini.
Kedepannya Chandra mengaku akan lebih serius mempersiapkan fisik dirinya dan kendaraan tunggangannya, karena menurutnya dua hal itu yang membuatnya kurang mendapatkan hasil maksimal pada race kemarin. Terkait dengan target, Chandra menyebutkan bahwa untuk tahun ini dirinya belum menargetkan apa apa
“Dari awal saya bangun mobil balap PIKACHU Project ini memang bukan utk mengejar prestasi melainkan menjalin silaturahmi dengan teman-teman komunitas dan insan otomotif di nusantara, karena balapan resmi bukan hanya bisa menyalurkan hobby dan passion saya, namun bisa banyak belajar dan menambah wawasan, pertemanan serta mengajarkan saya mengatur strategi, memiliki konsistensi serta melatih fokus saya dalam mencapai tujuan," imbuh Chandra.