6 Pemain Positif Covid-19, Derby Inter Milan Vs AC Milan Terancam Batal

Jelang Derby della Madonnina, dua pemain AC Milan dan empat pemain Inter Milan dinyatakan positif corona Covid-19.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 09 Okt 2020, 23:26 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 11:00 WIB
Aksi Zlatan Ibrahimovic saat Bawa AC Milan Menang di Laga Perdana Liga Italia
Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, saat menghadapi Bologna pada pertandingan Liga Italia di Stadion San Siro, Selasa (22/9/2020) dini hari WIB. AC Milan menang 2-0 atas Bologna. (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Milan - Dua pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic dan Leo Duarte dinyatakan positif virus Corona Covid-19, pekan lalu dan belum pulih hingga kini. Sementara dalam 24 jam terakhir, Alessandro Bastoni, Milan Skriniar, Radja Nainggolan, dan Roberto Gagliardini juga terjangkit virus tersebut di Inter Milan.

Ini jelas kabar buruk bagi AC Milan dan Inter Milan. Apalagi, kedua klub akan bentrok dalam Derby della Madonnina pada pekan keempat Liga Italia di Giuseppe Meazza, 17 Oktober 2020.

Masih harus dilihat apakah laga Inter Milan kontra AC Milan akan dimainkan atau otoritas kesehatan setempat (ASL) bakal turun tangan. Namun, Profesor Massimo Galli dari Rumah Sakit Sacco di Milan mengklaim kedua klub harus dikarantina.

"Jika kami ingin mempertahankan sedikit pun unsur sportivitas, kami harus mengakui bahwa protokol tersebut tidak lagi sesuai jika otoritas dapat melarang sebuah tim meninggalkan Napoli ke Turin," kata Profesor Massimo Galli di Radio Punto Nuovo.

Saksikan Video AC Milan di Bawah Ini

Puluhan Pemain Positif

Seria A, Inter Milan, Sampdoria
Proses gol yang dicetak oleh bek Inter Milan, Milan Skriniar, ke gawang Sampdoria pada laga Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (24/10/2017). Inter Milan menang 3-2 atas Sampdoria. (AP/Luca Bruno)

Saat ini ada 26 orang positif Covid-19 di Liga Italia, 17 di antaranya pemain Genoa. Namun, FIGC dan Liga Italia terus memastikan protokol yang ada berfungsi.

Tes swab dilakukan beberapa kali seminggu, terutama 48 jam sebelum pertandingan. Jika seseorang dites positif, mereka ditempatkan di karantina selama 14 hari dan harus dites negatif dua kali berturut-turut sebelum diizinkan kembali ke skuat.

Pemain lain yang kontak dengan yang positif Covid-19 akan dites swabs setiap 24 jam selama 14 hari, dikarantina, dan diizinkan meninggalkannya agar dapat memainkan pertandingan.

Jika itu laga tandang yang membutuhkan penerbangan seperti kasus Napoli melawan Juventus, ini bisa menjadi masalah. Karena, ASL harus turun tangan.

"Saya berharap kami bisa terus mengadakan pertandingan sepak bola, tetapi tidak masuk akal untuk mengambil risiko. Kami harus melakukan semuanya dengan akal sehat," ucap Profesor Galli.

"Saat ini, protokol yang ditetapkan oleh otoritas sepak bola tidak berlaku. Intervensi ASL tidak dapat dihindari dan itu diperjelas oleh keputusan Pemerintah terbaru."

Derby Milan Berisiko?

Logo dan ilustrasi AC Milan
Logo dan ilustrasi AC Milan. (AFP/Paco Serinelli)

Dengan enam pemain positif Covid-19, apakah Derby Milan bisa berisiko? "Saya bisa mengharapkan apa saja karena kontak dekat dari mereka yang dites positif harus dikarantina," kata Profesor Galli.

"Ketika ada kasus positif pertama, lalu kedua, mereka harus menjalani rutinitas pelatihan individu. Jadi kasus positif baru tidak menginfeksi siapa pun."

"Protokol FIGC konyol dalam hal isolasi," tandas Profesor Galli. 

Klasemen Liga Italia

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya