Sepesawat dengan Tim Indonesia, Atlet Turki Neslihan Yigit WO dari All England 2021

Pebulu tangkis tunggal putri Neslihan Yigit akhirnya WO juga dari All England 2021.

oleh Defri Saefullah diperbarui 18 Mar 2021, 17:50 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 17:49 WIB
Neslihan Yigit
Pebulu tangkis putri Turki Neslihan Yigit akhirnya walkover juga dari All England 2021 (Bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, Jakarta Pebulu tangkis tunggal putri asal Turki Neslihan Yigit sempat menjadi sorotan dibalik dipaksanya Tim Indonesia mundur dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021) hari ini. Yigit yang awalnya dijadwalkan main lawan Akane Yamaguchi dipastikan WO atau Walkover dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021).

Setelah menang atas Marie Batomene pada babak pertama, Yigit tidak langsung dinyatakan walkover. Ini berbeda kejadiannya dengan tiga wakil Indonesia yang juga sudah menang di babak pertama.

Nama Yigit sempat terpampang berstatus aktif di situs tournament software. Dia baru dinyatakan Wo saat akan menjalani babak kedua hari ini.

Status Neslihan Yigit sempat menjadi pusat protes Tim Indonesia dan juga Menpora. Soalnya Naslihan juga satu pesawat dengan Tim Indonesia.

Dari 24 rombongan Indonesia ke All England, 20 anggota Tim Indonesia mendapatkan surat pemberitahuan walkover dari official All England 2021.Pemberitahuan tersebut datang saat tiga wakil Indonesia sudah bermain dan empat lainnya masih menunggu giliran tanding.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Cara Curang

Pelepasan Tim All England
Ketum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, melepas tim nasional bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di All England pada 17-21 Maret 2021. (dok. Humas PBSI)

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan tim Indonesia adalah salah satu kandidat juara di All England 2021. Pasalnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan dalam kondisi siap tempur menghadapi turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat wakil Indonesia lolos ke babak kedua All England. Mereka ialah tunggal putra Jonatan Christie, ganda putra Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan, serta Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus.

Firman sangat kecewa dengan keputusan itu. Dia menyebut kabar tersebut bagaikan dirinya disambar geledek. Bahkan, menurut dia, kondisi ini ini sebagai cara untuk menjegal tim Indonesia meraih gelar juara di All England.

 

Komentar Ketua Umum PBSI

 

"Dengan persiapan kami sekarang, dengan kondisi yang ada di PBSI saat ini. Memang salah satu jalan untuk membuat Indonesia tidak bisa menjadi juara adalah dengan tidak usah bertanding," kata Firman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

"Karena kalau bertanding, kita memang pemain yang sangat berbahaya. Kita adalah kandidat juara salah satu yang paling kuat dan sudah mengalahkan Inggris," lanjutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya