BWF dan Badminton England Mengaku Sudah Berusaha Pertahankan Indonesia di All England 2021

BWF menghentikan langkah tim Indonesia di All England 2021 setelah mendapat pemberitahuan dari NHS.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 19 Mar 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 11:05 WIB
Logo BWF
Logo BWF. (BWF)

Liputan6.com, Jakarta Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) kembali mengeluarkan pernyataan resmi terkait mundurnya tim Indonesia dari ajang All England 2021. Mohammad Ahsan dan kawan-kawan tidak dapat melanjutkan kiprahnya di ajang tersebut setelah dinyatakan sempat sepesawat dengan penderita COVID-19.

Akibatnya, seluruh pemain dan ofisial Indonesia harus menjalani isolasi selama 10 hari terhitung dari sejak mereka tiba di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021). Selain atlet-atlet Indonesia, pebulu tangkis Turki, Neslihan Yigit, yang juga berada di pesawat yang akhirnya dikeluarkan dari All England.  

"Baik BWF maupun Badminton Inggris ingin mengklarifikasi bahwa keputusan melakukan isolasi diri selama 10 hari bagi pemain dan rombongan tim Indonesia, dan kini Yigit, secara mandiri oleh layanan tes dan trace NHS (Otoritas Kesehatan Inggris)," bunyi pernyataan resmi BWF, Kamis (18/3/2021).

BWF juga menjelaskan, tindakan mereka sesuai dengan protokol dan aturan COVID-19 Pemerintah Inggris yang juga diatur dalam undang-undang nasional negara Ratu Elizabeth tersebut. Aturan tersebut juga terpisah dari pedoman apapun yang ditetapkan oleh BWF dan Badminton Inggris dalam  Prosedur Operasi Standar (SOP) yang berlaku dalam perhelatan YONEX All England 2021.

BWF dan Badminton England pun tidak memiliki pilihan selain mengikuti arahan NHS dan menarik peserta dari turnamen. "Ini adalah keadaan yang sangat disayangkan dan sesuatu yang tidak diinginkan oleh BWF dan Badminton Inggris untuk tim Indonesia dan Yigit dari Turki.," tulis BWF. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Berusaha Cari Solusi

Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon - All England 2021
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon saat tampil di babak pertama All England 2021, Rabu, 17 Maret. (foto: BWF-limited acces)

Pada kesempatan yang sama, BWF juga mengaku sudah berusaha keras mencari jalan keluar untuk persoalan tersebut. Hanya saja upaya mereka gagal karena undang-undang Inggris bersifat final. 

"Kami dapat mengonfirmasi upaya keras yang dilakukan oleh Badminton Inggris untuk mendapatkan pengecualian bagi para pemain dan anggota tim Indonesia, dan untuk mencari opsi alternatif untuk menjamin partisipasi mereka," tulis BWF di situs resminya. "Namun, undang-undang Pemerintah Inggris ada untuk, pertama dan terutama, melindungi publik Inggris dari COVID-19 dan keputusan mereka bersifat final dan tidak dapat dinegosiasikan," BWF menambahkan dalam pernyataan resminya.

 

Masih Tertahan di Inggris

Tim bulu tangkis Indonesia saat ini masih berada di Birmingham Inggris. Mereka menjalani isolasi di Hotel di Crowne Plaza Birmingham City Centre. Langkah mereka di All England terpaksa terhenti setelah NHS mengirim email notifikasi kepada 20 dari 24 anggota kontingen Indonesia.

Lewat email tersebut, para pemain diminta menjalani isolasi selama 10 hari karena seorang penumpang pesawat yang mereka tumpangi dari Isanbul, Turki ke London, Inggris, dinyatakan positif COVID-19. Insiden ini memicu kecaman dari berbagai pihak di Tanah Air. PBSI selaku induk organisasi bulu tangkis di Indonesia masih berupaya untuk mencari jalan agar atlet bisa bertanding. 

Sementara pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung langkah PBSI untuk mengklarifikasi kejadian ini kepada BWF. Sedangkan Dubes Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya juga ikut mengirimkan surat kepada BWF untuk meminta penjelasan atas situasi tersebut. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya