Liputan6.com, Jakarta - Thailand Masters 2025 yang berakhir pekan lalu menutup rangkaian empat turnamen internasional yang diikuti pebulu tangkis Indonesia selama Januari. Ketiga turnamen lainnya adalah India Open, Malaysia Open, dan Indonesia Masters.
Di Thailand Masters, Indonesia meraih satu gelar melalui ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari empat wakil yang tampil di final.
Baca Juga
Sementara tiga gelar runner up diraih tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi, ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, dan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Advertisement
Sedangkan dari Indonesia Masters, tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto finis sebagai runner up. Untuk Malaysia Open dan India Open, Indonesia tanpa gelar.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut walaupun masih ada hal teknis maupun non teknis yang harus di evaluasi.
Terkait hasil di empat turnamen tersebut, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia kendati masih ada hal teknis dan non teknis yang harus di evaluasi.
Apresiasi dan ucapan terima kasih juga disampaikan Eng Hiand kepada para pelatih yang telah bekerja keras dalam waktu yang singkat. Mereka baru bekera sejak pembentukan tim pelatih di bawah kepengurusan yang baru pada 19 Desember 2024.
"Dalam konteks organisasi, saya melihat perjalanan jangka panjang. Kita baru saja melakukan pergantian pelatih teknik dan fisik. Kita juga mixed dan matched pasangan ganda. Ini semua merupakan usaha untuk mendapatkan racikan terbaik," papar Eng Hian dalam keterangan tertulis yang dirilis PBSI.
Pelatih Dibebaskan
Eng Hian menjelaskan bahwa dalam roadmap kepelatihan selama 2025, pelatih dibebaskan untuk menguji coba berbagai pasangan. Saat memasuki 2026, pasangan diharapkan sudah permanen dan kita akan mengejar poin serta peringkat agar masuk ke kualifikasi Olimpiade 2028.
"Tentu capaian jangka pendek ini tetap perlu kita evaluasi. Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master, saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan," kata Eng Hian.
"Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor,” papar peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 ini."
Advertisement
Tambah Jam Terbang
Untuk itu, lanjut Eng Hian, terutama para atlet muda akan ditambah jam terbangnya untuk mendapatkan pengalaman dan belajar dari setiap pertandingan yang diikuti.
"Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Indonesia Masters dan Thailand Masters,” tutup Eng Hian.