Liputan6.com, Jakarta- Juventus hancur lebur di musim 2020-2021. I Bianconeri untuk pertama kalinya gagal meraih Scudetto setelah merebutnya sembilan musim beruntun. Juve pun terancam hampa gelar musim ini.
Satu-satunya peluang Juventus meraih gelar tinggal di Coppa Italia. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan akan berjumpa dengan Atalanta.
Baca Juga
Di arena Liga Champions, Juventus secara memalukan tersingkir di babak 16 besar. Juve didepak oleh klub Portugal FC Porto.
Advertisement
Kini di Liga Italia Juventus malah terancam tak masuk empat besar. Juve berada di urutan lima klasemen sehingga cuma akan main di Liga Europa musim depan.
Keterpurukan Juventus ini membuat pelatih Andrea Pirlo disorot. Skuat Juventus tak mengalami perubahan signifikan dibanding musim lalu ketika dipoles Maurizio Sarri. Namun ditangan Pirlo, Juventus berantakan.
Desakan untuk memecat Pirlo makin kencang usai Juventus kalah 0-3 dari AC Milan di kandang sendiri akhir pekan kemarin. Pirlo kemungkinan hanya akan dipertahankan sampai akhir musim ini.
Ada 3 alasan mengapa Juventus perlu memecat Pirlo segera. Apa saja? Simak di halaman berikutnya
Â
Saksikan Video Menarik Ini
Minim Pengalaman
Pirlo memang belum berpengalaman melatih. Eks pemain AC Milan itu baru kali ini menukangi sebuah tim. Awalnya Juventus ingin menempatkan Pirlo di tim U-23 terlebih dahulu. Namun usai memecat Sarri, Juve berubah pikiran dan langsung memakai Pirlo untuk tim utama.
Keputusan Juventus itu berakibat fatal. Pirlo masih kesulitan beradaptasi dengan peran barunya sebagai pelatih tim utama. Pirlo tak mampu melakukan perubahan di tengah pertandingan. Juventus nyaris selalu kesulitan membalikkan keadaan jika sudah tertinggal.
Pola permainan yang diterapkan Pirlo tidak jelas. Juve lebih banyak berputar-putar di daerah permainan sendiri yang justru malah mengakibatkan blunder.
Advertisement
Kebingungan
Pirlo belum juga bisa menemukan formasi yang tepat untuk Juventus. Sudah hampir semusim menukangi Juventus, Pirlo masih kebingungan menentukan komposisi yang pas.
Dari 34 pertandingan Liga Italia, secara mengejutkan Pirlo selalu menggunakan komposisi pemain yang berbeda-beda di tiap laga. Tidak sekali pun Pirlo menurunkan starter yang sama di posisi yang sama.
Banyak pemain Juventus yang dijajal Pirlo di posisi berbeda-beda. Contohnya adalah Danilo Luiz yang sering digeser-geser menjadi bek kanan, bek kiri, bek tengah hingga gelandang.
Formasi yang dipakai Pirlo juga aneh-aneh. Sayangnya perjudian yang sering dilakukannya tidak sukses dan berujung pada hasil negatif untuk Juventus.
Tak Bisa Poles Gelandang
Salah satu kelemahan Juventus musim ini ada di sektor tengah. Para gelandang Juventus minim kreativitas. Hal ini cukup mengherankan karena sewaktu masih aktif bermain, Pirlo merupakan gelandang pengatur serangan yang hebat.
Pirlo tak mampu menularkan kehebatannya sebagai playmaker kepada para pemain tengah Juventus seperti Rodrigo Bentancur, Arthur Melo, Adrien Rabiot dan Aaron Ramsey.
Kinerja Rabiot dan Bentancur justru malah semakin menurun di era Pirlo dibandingkan saat masih dipoles Sarri musim lalu.
Advertisement