4 Tuntunan Nabi Muhammad SAW Saat Gerhana Bulan 26 Mei 2021

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat saat terjadi gerhana total

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 26 Mei 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi gerhana bulan total
Ilustrasi gerhana bulan total (Screenshot of Twitter/@NASAMoon)

Liputan6.com, Jakarta Fenomena astronomi gerhana bulan total akan terjadi, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan yang diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18:09 - 20:51 WIB ini, dikenal sebagai Super Flower Blood Moon.

Warna bulan akan berubah menjadi merah bata yang dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia saat puncak gerhana terjadi. Namun, gerhana bulan total ini dapat dilihat jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.

Terkait dengan itu, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” jelas Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, seperti dikutip dari situs Kemenag.co.id.

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana, meski dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

“Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah salat maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujar Kamaruddin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tuntunan Nabi

[Bintang] Begini Niat Salat Gerhana Bulan dan Doanya, Jangan Sampai Salah!
Ilustrasi gerhana bulan total. (Sumber foto: unsplash.com)

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka.

Salat

idul fitri
ilustrasi salat idul fitri/Muhammad Shairazi / Shutterstock.com

Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu Daud dan al-Nasa'i). Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.

4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

Infografis Gerhana Bulan

gerhana bulan
Infografis cuaca di sejumlah daerah saat gerhana bulan. (Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya