Perempat Final Euro 2020 : Manajer Inggris Peringatkan Timnya, Ada Apa ?

Jelang pertandingan lawan Jerman di babak 16 besar Euro 2020, Manajer Inggris ini berada di bawah tekanan besar

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 01 Jul 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 12:30 WIB
FOTO: Inggris Singkirkan Jerman dari Euro 2020
Pemain Inggris Raheem Sterling melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Jerman pada pertandingan babak 16 besar Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Selasa (29/6/2021). Inggris menang 2-0. (Andy Rain, Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Tim favorit Inggris sudah memastikan tempat di perempat final Euro 2020 usai meraih kemenangan spektakuler 2-0 atas rival besar mereka Jerman, Selasa malam lalu (29/6/2021).

Kemenangan Inggris menjadi lebih istimewa, mengingat itu adalah kemenangan pertama mereka atas Jerman dalam pertemuan sistem gugur sejak final Piala Dunia FIFA 1966.

Manajer Inggris Gareth Southgate akhirnya berhasil membalaskan dendamnya atas juara Eropa tiga kali Jerman setelah gol dari pemain sayap Raheem Sterling dan kapten Harry Kane di depan pendukung tuan rumah di Stadion Wembley.

Sejak penaltinya diselamatkan penjaga gawang Jerman saat itu, Andreas Kopke, yang menyebabkan Inggris kalah di semifinal epik di Euro 1996, Southgate telah memupuk keinginan untuk mengalahkan Jerman di panggung besar.

Namun, Southgate akhirnya mengubur kenangan yang memilukan itu, berkat perubahan taktik dan menjadi faktor penentu dalam kemenangan Tiga Singa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Balas Kepercayaan

Piala Eropa 2020 Inggris Melawan Jerman
Selebrasi pemain Inggris, Raheem Sterling usai menjebol gawang Jerman dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 di Wembley stadium, Selasa (29/6/2021). (Foto: AP/Pool/John Sibley)

Sebelumnya, menjelang pertandingan dengan Jerman, Southgate berada di bawah tekanan besar dan dikritik oleh para penggemar dan pakar atas keputusannya. Ini terutama kekeraskepalaannya untuk bertahan dengan Raheem Sterling ketika Inggris memiliki banyak gelandang serang.

Manajer Three Lions, bagaimanapun, membuktikan bahwa mereka salah ketika Sterling membalas kepercayaannya dengan mencetak gol ketiganya dari turnamen melawan tim Joachim Loew.


Tak Mengecewakan

Foto Piala Eropa: Jerman Tak Berdaya, Inggris ke Perempat Final Euro 2020 Berkat Gol Sterling dan Harry Kane
Bek Manchester United, Harry Maguire beberapa kali menciptakan peluang bagi Timnas Inggris melalui sundulan kepala ciri khasnya. Namun sayang bola masih melambung jauh diatas mistar gawang Neuer. (Foto: AP/Pool/Frank Augstein)

Banyak penggemar dan pakar sepak bola telah meminta Southgate untuk menurunkan Sterling dari starting eleven dan menggantinya dengan Jack Grealish, Phil Foden, atau Jadon Sancho. Tapi Sterling tidak mengecewakan manajernya saat ia mencetak gol pertama melawan Jerman.

Gol pertama Harry Kane di kompetisi ini - sebuah sundulan yang menjadikannya malam yang sempurna bagi Southgate karena Kane mendapat kecaman dari para kritikus karena penampilannya yang buruk di Euro 2020. Dan Southgate membutuhkan kaptennya karena dia adalah salah satu pemain terpenting dalam skema permainannya.


Diperingatkan

Joachim Loew
Pelatih Jerman, Joachim Loew, dan Thomas Muller berpelukan setelah kekalahan dari Inggris pada 16 besar Euro 2020 di Stadion Wembley, Selasa (30/6/2021). (Frank Augstein/AFP)

Southgate memuji kinerja Inggris, menyebutnya "luar biasa", tetapi ia mendesak para pemainnya untuk tidak mengalihkan pandangan dari tujuan utama mereka memenangkan trofi Euro 2020.

The Three Lions terakhir kali memenangkan turnamen sepak bola besar pada tahun 1966, ketika mereka merebut satu-satunya gelar Piala Dunia mereka. Southgate telah memperingatkan Kane dan anak buahnya agar tidak berpuas diri. Itu karena dia ingin mengakhiri puasa trofi Inggris selama 55 tahun di turnamen-turnamen besar internasional.


Percaya Diri

"Ini adalah saat yang berbahaya bagi kami. Kehangatan kesuksesan, perasaan bahwa kami hanya harus bangkit untuk memenangkan sesuatu, kami tahu itu akan menjadi tantangan yang sangat besar," ujarnya.

“Para pemain tahu itu. Mereka harus merasa percaya diri dari cara mereka bermain. Kami datang ke sini dengan niat dan kami belum mencapai itu”.

“Saya hanya memikirkan hari Sabtu. Sangat menyenangkan berada di samping untuk melihat gol kedua masuk. Itu adalah momen yang sangat istimewa. Kami belum mencapai apa yang ingin kami capai. Kami dapat melihat kembali hari ini ke depan. Saya ingin mendapatkan hari Sabtu yang benar", katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya