Atlet Inggris Jazmin Sawyers Ungkap Protokol Ketat Selama Olimpiade Tokyo 2020

Atlet lompat jauh Inggris, Jazmin Sawyers, mengungkap sejumlah protokol ketat yang harus ditaati atlet selama pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, simak selengkapnya!

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2021, 14:30 WIB
Jepang Konfirmasi Lebih dari 430 Kasus Baru COVID-19
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan di depan logo Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Selasa (22/6/2021). Ibu kota Jepang mengkonfirmasi lebih dari 430 kasus virus corona baru pada hari Selasa. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Olimpiade Tokyo resmi berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Ratusan negara berpartisipasi mengirim atlet andalannya untuk berlaga dalam festival olahraga empat tahunan ini.

Meski demikian, sejumlah atlet olimpiade mundur dari kejuaraan akibat terpapar Covid-19. Beberapa di antaranya petenis Dan Evans dan Johanna Konta.

Guna menghindari munculnya klaster penyebaran Covid-19, pihak penyelenggara menerapkan sejumlah protokol ketat yang harus ditaati selama pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020.

Atlet lompat jauh asal Inggris, Jazmin Sawyers, membagikan video berisi sejumlah protokol ketat yang harus dipatuhi atlet Olimpiade melalui akun TikTok pada Kamis (22/7/2021).

Terdapat setidaknya enam protokol yang disebut Sawyers dalam video unggahannya. Beberapa di antaranya mengharuskan atlet untuk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dan tidak meninggalkan hotel.

 

Saksikan Video Menarik Seputar Olimpiade di Bawah Ini

Mengecek Kesehatan

FOTO: Protokol Kesehatan Ketat untuk Jurnalis Olimpiade Tokyo 2020
Seorang jurnalis yang mengenakan masker untuk mencegah penularan COVID-19 menaruh sampel air liur harian saat tes PCR di Pusat Media Olimpiade Tokyo 2020, Tokyo, Jepang, 20 Juli 2021. Jurnalis yang akan meliput Olimpiade Tokyo 2020 harus menjalani protokol kesehatan ketat. (Franck FIFE/AFP)

Protokol pertama yang wajib ditaati para atlet sepanjang pelaksanaan Olimpiade Tokyo adalah melakoni tes PCR setiap hari. Tes dilakukan dengan cara yang berbeda. Para atlet diminta untuk menahan alat tes di lidah selama kurang lebih 30 detik. Selanjutnya, hasil tes diserahkan sebelum pukul 10 pagi waktu setempat.

“Tes PCR (di sini) berbeda dari tes PCR yang bisa Anda lakukan. Kami diminta untuk menahannya (alat tes) di mulut kami, tepatnya di bagian lidah, selama 30 detik,” ujar Sawyers dalam kolom komentar videonya seperti dikutip dari Sport Bible.

Selanjutnya, para atlet diminta untuk melakukan pengecekan suhu dan memasukkan hasilnya ke dalam kuesioner harian di aplikasi resmi. Aplikasi tersebut juga dapat digunakan pemerintah Jepang untuk melacak kegiatan dan keberadaan para atlet.

Menjaga Kebersihan

FOTO: Protokol Kesehatan Ketat untuk Jurnalis Olimpiade Tokyo 2020
Pekerja memasang penghalang plastik yang memisahkan antar jurnalis di Pusat Media Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, 22 Juli 2021. Jepang memberlakukan protokol kesehatan ketat terhadap para atlet, ofisial, dan jurnalis dari luar negeri. (AP Photo/Markus Schreiber)

Ketiga, atlet Olimpiade Tokyo 2020 harus menjaga kebersihan diri dengan menggunakan hand sanitizer yang tersedia di setiap lokasi. Di samping itu, atlet juga wajib mengenakan masker, kecuali saat makan atau berlatih. Lokasi makan pun dibuat sedemikian rupa guna menghindari penularan Covid-19.

“Saat makan, Anda harus makan di balik tirai plastik dan tidak diperbolehkan mengambil makanan sendiri,” sambung Sawyers.

 

Menghindari Kontak dengan Publik

Tak berhenti sampai di situ, protokol keempat secara tegas melarang atlet meninggalkan hotel selain untuk berjalan di satu area yang diawasi atau melakukan sesi latihan. Mereka boleh menggunakan balkon bersama anggota tim lainnya, tetapi harus tetap mengenakan masker.

Adapun pertemuan dengan media dilakukan melalui aplikasi online meeting atau dalam satu ruangan berisi maksimal satu orang lain selain atlet. Terakhir, tim Olimpiade hanya diperbolehkan mengakses beberapa lantai dalam hotel dan tidak dapat berinteraksi dengan publik (bukan atlet) sama sekali.

Hingga saat artikel ini ditulis, video Sawyers telah disukai oleh lebih dari 122 ribu pengguna TikTok. Dikutip dari Sport Bible, beberapa pengguna berkomentar bahwa protokol tersebut terlihat seperti dipenjara dan sangat menyedihkan. Meski demikian, Sawyers menegaskan bahwa semua itu dilakukan demi keamanan.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya