Liputan6.com, Jakarta- Kasus unik nan memprihatinkan terjadi di tim wanita Paris Saint-Germain. Pemain wanita PSG ditangkap polisi setelah diduga menyewa orang menyerang rekan setimnya agar bisa menjadi starter.
PSG pada Rabu (10/11/2021) malam mengumumkan pemain tim wanitanya, Aminata Diallo telah dijebloskan ke tahanan posisi sebagai bagian dari penyelidikan atas kejadian serangan Kamis (4/11/2021) malam lalu.
“Paris Saint-Germain mengutuk keras kekerasan yang dilakukan. Sejak Kamis malam, 4 November, klub telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan para pemainnya,” demikian pernyataan resmi PSG.
Advertisement
Dalam pernyataan resminya PSG tak menyebutkan identitas pemainnya yang cedera karena serangan yang disengaja. Namun media-media Prancis melaporkan korban adalah Kheira Hamraoui.
Diallo menggantikan posisi Hamraoui sebagai starter saat PSG bertemu dengan Real Madrid di Liga Champions Wanita yang berlangsung Selasa (9/11/2021).
Kronologi
L'Equipe yang pertama memberitakan kasus ini. Menurut laporan L'Equipe penangkapan Diallo terkait cedera yang dialami Hamraoui.
Hamraoui mengalami cedera usai makan malam yang diadakan PSG. Saat itu Diallo mengantarkan Hamraoui pulang ke rumahnya dengan mobil. Di tengah perjalanan, muncul dua pria bertopeng mencegah mobil Diallo.
Kedua pria bertopeng tersebut menarik Hamraoui dari kursi penumpang dan memukul kakinya dengan batang besi. Kedua pria bertopeng itu langsung kabur tanpa melukai Diallo.
Advertisement
Seperti Kasus 1994
Akibat serangan tersebut Hamraoui mengalami cedera di kedua kaki dan tangannya. Hamraoui pun harus absen bertanding beberapa saat.
Kedua pria bertopeng tersebut diduga dibayar oleh Diallo untuk mencederai Hamraoui agar dirinya mendapat kesempatan bermain. Terbukti dengan cedera Hamraoui, Diallo yang jadi starter saat PSG bertemu Real Madrid.
Insiden ini hampir mirip dengan yang dialami skater Nancy Kerrigan pada tahun 1994. Ketika itu Kerrigan cedera setelah dipukul dengan tongkat polisi sebagai bagian dari rencana yang dibuat oleh mantan suami skater saingannya, Tonya Harding.