Liputan6.com, Jakarta- Timnas Thailand tampil perkasa di leg pertama final Piala AFF 2020. Thailand menghajar timnas Indonesia empat gol tanpa balas di National Stadium Singapura, Rabu (29/12/2021).
Thailand menang berkat dua gol dari Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat dan Bordin Phala. Kemenangan ini membuat Thailand selangkah lagi mengamankan gelar Piala AFF 2020.
Baca Juga
Erick Thohir Berharap Timnas Indonesia Bisa Berpartisipasi di Piala Dunia dan Olimpiade, Pemain Keturunan juga Punya Kesempatan
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
Pengamat Sarankan Shin Tae-yong Tetap Jadi Pelatih hingga Selesai di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Meski tampil sangat dominan dan berhasil menang telak 4-0, pelatih Thailand Alexandre Polking justru menangis saat jumpa pers usai pertandingan. Ada apa gerangan?
Advertisement
Air mata Polking menetes karena menjelaskan kondisi salah satu pemainnya, penjaga gawang Kawin Thamsatchanan. Polking untuk pertama kalinya menurunkan Kawin di Piala AFF 2020 saat menghajar Indonesia.
Kawin dimasukkan pada menit 75 saat Thailand sudah unggul 3-0. Pemain 31 tahun itu menggantikan posisi Siwarak Tedsungnoen yang sebenarnya tak mengalami cedera.
Dukungan untuk Kawin
Polking rupanya sengaja memberi kesempatan Kawin main guna menghiburnya yang sedang berduka. Beberapa jam sebelum pertandingan, ayah Kawin meninggal dunia di Thailand karena sakit kanker.
"Saya memasukkan Kawin karena ayahnya meninggal hari ini, dan saya ingin memberinya momen bahagia," terang Polking sebelum menangis.
Advertisement
Penjelasan
Polking memberikan penjelasan gamblang mengenai alasan memainkan Kawin karena tidak ingin ada kecurigaan dirinya sengaja melakukan pergantian kiper untuk meremehkan timnas Indonesia.
"Saya ingin menyatakan ini sebagai alasan karena saya bahkan harus memikirkannya sebentar sebelum memutuskan untuk memasukkannya. Saya tidak ingin itu terlihat seperti saya tidak menghormati Indonesia."
Fans Indonesia di media sosial sempat panas dan menganggap Thailand meremehkan dengan mengganti kiper di tengah laga. Namun penjelasan Polking meredakan suasana.