Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali turut menyaksikan perjuangan Skuad Garuda dalam laga uji coba kontra Timor Leste yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (30/1/2022).
Meski kekurangan anggota, anak-anak asuh Shin Tae-yong tetap sukses menumbangkan perlawanan El Lafaek dengan skor 3–0. Hasil ini menjadi kemenangan kedua yang diraup Pasukan Merah Putih kala berhadapan dengan Timor Leste di FIFA Matchday.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Timnas Indonesia telah menekuk Timor Leste dengan 4–1 di laga perdana yang berlangsung pada Kamis (27/1/2022). Sempat tertinggal 0–1 pada babak pertama, Evan Dimas cs berhasil membalikkan keadaan sekaligus menyegel kemenangan.
Menanggapi performa positif yang ditampilkan Skuad Garuda, Menpora Amali menilai sepak bola Indonesia punya harapan meraih prestasi. Meski demikian, perkembangannya masih perlu digenjot lewat berbagai kompetisi.
“Kita punya harapan terhadap anak-anak kita (di bidang sepak bola), walaupun masih harus digenjot lagi karena ke depannya ada beberapa event (kompetisi), baik itu multi event maupun single event,” ujar Menpora Amali dalam jumpa pers pra pertandingan, Minggu (30/1/2022).
“Diharapkan, (dengan) makin banyak pertandingan yang mereka ikuti, mereka (jadi) makin terasah. Karena kita tahu, bahwa latihan seperti apa pun, kalau tidak ada kompetisi, tidak akan bisa kita lihat (perkembangannya),” pungkasnya.
Dukungan kepada PSSI
Lebih lanjut, Menpora Amali menegaskan bahwa pihaknya telah memberi dukungan kepada PSSI dalam penyelenggaraan kompetisi. Hal ini bertujuan untuk membangun ekosistem sepak bola serta menghasilkan tim nasional.
“Pemerintah memberi dukungan kepada PSSI dalam berjalannya kompetisi, karena kita ingin bahwa kompetisi itu menghasilkan tim nasional. Jadi bukan sekadar bergulirnya kompetisi, tetapi kompetisi itu harus bertujuan untuk menghasilkan tim nasional.”
“Saya lihat (hal itu) sudah ke arah baik, walaupun memang belum optimal karena kita sekarang masih mencoba membangun sepak bola. Jadi saya kira, yang kita lakukan sekarang ini adalah membangun ekosistem sepak bola nasional,” ujar Menpora dalam kesempatan yang sama.
Advertisement
Sepak Bola dalam DBON
Di sisi lain, Menpora tak menampik bahwa sepak bola saat ini belum menjadi cabang olahraga utama yang didorong untuk meraih medali di Olimpiade. Meski demikian, sepak bola dinilai potensial, sehingga ditempatkan dalam sektor industri Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Jadi, di samping cabang-cabang olahraga yang memang kita dorong untuk meraih prestasi di Olimpiade karena statistiknya sudah baik, seperti bulu tangkis, angkat besi, dan lain-lain, ada juga cabang-cabang olahraga yang potensial dan itu sangat diminati oleh masyarakat. (Cabor) itu kita tempatkan dalam industri,” ungkap Menpora.
“Sepak bola ini menjadi salah satu cabang olahraga yang kita dorong, kita perkuat industrinya. Ada tiga cabang olahraga yang masuk dalam (kategori) industri, yakni sepak bola, bola voli, dan bola basket. Sekarang, (kompetisi ketiganya) sudah dikelola secara profesional. Ada Liga 1 dan 2, IBL, Proliga, ini semuanya sudah jalan,” pungkasnya.