Liputan6.com, Jakarta Menpora Zainudin Amali menunjukkan kepeduliannya dengan kesehatan yang berkaitan erat dengan olahraga. Tanpa badan sehat, masyarakat mulai dari anak-anak, pemuda hingga orang tua sulit melaksanakan olahraga.
Guna membantu penguatan sektor kesehatan, Menpora meresmikan Intibios Lab, klinik dan Famasi di Bandung pada 15 Maret 2022 kemarin.
Baca Juga
"Saya menyambut baik kehadiran Intibios Lab, Klinik & Farmasi karena akan mendorong masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif. Kita sudah belajar bagaimana negara, dan juga individu atau rumah tangga, harus mengeluarkan biaya yang luar biasa akibat masalah kesehatan. Jika masalah kesehatan bisa diantisipasi dengan pemeriksaan kesehatan, uang, waktu, dan kesempatan bisa dioptimalkan untuk hal-hal produktif," katanya seperti rilis yang diterima media.
Advertisement
Zainudin Amali melanjutkan, kehadiran Intibios di Bandung memiliki makna strategis. Efek dari kesehatan masyarakat akan membawa dampak bagi pemulihan ekonomi.
"Kalau Bandung sehat, berarti Jawa Barat sehat. Dan kalau Jawa Barat sehat, insya Allah Indonesia akan sehat, Jika penduduk Jawa Barat yang hampir 50 juta jiwa ini terjaga kesehatannya, insya Allah perekonomian kita akan cepat pulih," Menpora menambahkan.
Layanan Terintegrasi
Intibios Lab, Klinik dan Farmasi adalah jaringan nasional layanan kesehatan terintegrasi. Awalnya, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun laboratorium untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Penguatan sektor kesehatan tidak saja membawa dampak kesehatan individu, tetapi juga produktivitas ekonomi masyarakat. Kesehatan adalah investasi strategis untuk kekuatan bangsa di masa depan. Intibios hadir untuk memberikan layanan terintegrasi yang dibutuhkan masyarakat," ujar Rio Abdurrachman, Direktur Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi.
Intibios Lab, Klinik & Farmasi digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior yang juga mantan Menteri Perdagangan bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya. Intibios Lab, Klinik & Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia.
"Kami ingin menjadi bagian dari penguatan sektor kesehatan di kota-kota tempat kami beroperasi, menjadi bagian dari pembangunan ekonomi, ketahanan sosial, dan kualitas manusia di mana pun kami berada," ujar Enggartiasto Lukita.
Advertisement
Kerjasama
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama on the job training antara Intibios dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi yang berbasis di Bandung, yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Ilmu Komputer Indonesia (Unikom), International Woman University, Universitas Pasundan, dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom).
Dalam kesepahaman tersebut, Intibios membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bekerja magang di unit-unit Intibios di seluruh Indonesia.
"Kami juga ingin memanfaatkan kehadiran kami untuk mendukung program Kampus Merdeka dari pemerintah.Semoga semakin banyak universitas dan akademi keperawatan atau laboratorium yang mengembangkan kesiapan para mahasiswa memasuki dunia kerja," ujar Rio.