Liputan6.com, Jakarta Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian menargetkan pasangan baru dipasangkan, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk bisa tampil di turnamen kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Peraih medali emas SEA Games 2022 ini, setidaknya harus menduduki peringkat delapan besar agar dapat tampil di Olimpiade Paris 2024 yang akan diselenggarakan di Paris mulai dari Jumat (26/7/2024) hingga Minggu (11/8/2024).
Advertisement
Baca Juga
“Target Apri/Fadia secepat mungkin masuk top elite dunia, yaitu rangking delapan besar. Di bawah itu bagi saya masuk grade kedua,” kata Eng Hian dilansir dari Antaranews.com.
Lebih lanjut, Eng Hian juga menjelaskan bahwa anak didiknya akan memperbanyak jumlah turnamen yang diikuti. Namun, dia juga memastikan bahwa setiap turnamen yang akan diikuti anak didiknya harus menorehkan prestasi.
“Sekarang saya harus memperbanyak jumlah turnamen untuk pemain-pemain saya. Tapi selain memperbanyak turnamen juga harus mengejar prestasi karena turnamen banyak tanpa prestasi untuk apa?,” ujarnya.
Nantinya, pelatih yang berusia 45 tahun ini akan memberikan persaingan yang rata hingga 30 April 2023 untuk bisa menentukan ganda putri yang berpotensi untuk bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.
“Saya harus memilah atlet mana yang prioritas untuk diikutkan kualifikasi. Saat sekarang hingga 30 April 2023 sebelum mulai kualifikasi, saya akan memberikan persaingan yang rata karena ini bisa dibilang dari nol semua untuk ganda putri. Nanti pada 1 Mei 2023, saya akan memilih ada berapa pasang ganda putri yang berpotensi lolos,” katanya.
Indonesia Masters 2022
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus puas menjadi runner up Daihatsu Indonesia Masters 2022. Ganda putri Indonesia itu menyerah dari pasangan asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada pertandingan final.
Berlaga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) sore WIB, Apriyani/Fadia kalah dua game langsung dari unggulan pertama itu. Peraih medali emas SEA Games 2021 Hanoi itu menye 10-21 dan 17-21 dalam waktu 42 menit.
Meski kalah, Apriyani/Fadia bersyukur atas hasil yang dicapai di Indonesia Masters. Apalagi, ini kali pertama mereka berlaga di turnamen BWF level super 500 tersebut sejak diduetkan tahun ini
"Syukur hari ini dapat hasil yang terbaik," kata Apriyani kepada awak media usai pertandingan. "Alhamdulillah bersyukur bisa sampe di final," timpal Fadia.
Menurut Apriyani dan Fadia, Chen/Jia tampil konsisten. Pas pasangan juara dunia 2021 menyerang sejak awal laga. "Kami sudah tahu ketika melawan pemain rangking di atas lima dunia, harus bermain seperti apa," ucap Apriyani. "Kami harus bekerja keras lagi."
"Hari ini banyak banget belajar pastinya, kayak dari pola permainan, ternyata level standar dunia seperti itu," tambah Fadia. "Jadi saya harus tingkatkan lagi. Latihanya habis ini harus lebih ekstra."
Advertisement
Indonesia Open 2022
Sementara itu, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus gugur di babak perempat final Indonesia Open 2022. Ganda putri Indonesia ini harus takluk 14-21 dan 19-21 dari pasangan nomor dunia tersebut.
Apriyani/Fadia sebenarnya punya peluang memaksakan rubber game pada gim kedua. Sayang usaha ganda putri rangking 210 dunia itu sirna karena wakil Negeri Ginseng itu bermain begitu konsisten dan sabar mengejar ketertinggalan.
Usai laga, Apri dan Fadia mengaku banyak belajar dari kekalahan menyakitkan ini. Maklum saat sudah unggul, pasangan yang memulai debut di SEA Games 2021 Vietnam itu tidak dapat mempertahankan keunggulan.
"Kami akan selalu belajar dengan pola permainan seperti tadi. Sebelum Indonesia Masters dan Indonesia Open, kami sudah bersiap dan kami terus belajar dari kekalahan ini," kata Apriyani kepada awak media.
"Permainan kami sejatinya tidak berubah hanya kurang konsisten saat poin-poin penting," timpal Fadia.
Penulis: Jesslyn Koesman