Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan meratapi 'kurangnya keadilan' kepemimpinan wasit Anthony Taylor dalam laga melawan Ghana pada matchday kedua Grup H Piala Dunia 2022. Pelatih Korsel Paulo Bento diganjar kartu merah setelah laga karena marah timnya tidak mendapatkan tendangan sudut.
Laga Korea Selatan melawan Ghana di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar, Senin (28/11), berlangsung seru dan sengit. Ghana memimpin 2-0 terlebih dahulu lewat gol Mohamed Salisu dan Mohammed Kudus pada menit ke-24 serta 34.
Baca Juga
Korea Selatan kemudian bangkit di babak kedua berkat gol Cho Gue-sung untuk menyamakan skor 2-2. Tapi, Ghana kembali unggul 3-2 dengan gol kedua dari Kudus.
Advertisement
Korea Selatan tak mau menyerah. The Taeguk Warriors terus memberikan tekanan sehingga mendapatkan sepak pojok pada akhir pertandingan. Namun, wasit Anthony Taylor justru meniup peluit tanda pertandingan usai sebelum Korea Selatan mengambil bola mati tersebut.
Sontak, keputusan wasit asal Inggris itu diprotes oleh Son Heung-Min cs. Bahkan, pelatih Korea Selatan Paulo Bento sampai masuk lapangan untuk memprotes keputusan Taylor.
Taylor pun langsung mengganjar Bento dengan kartu merah yang membuatnya dilarang ambil bagian dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Hasil ini membuat Ghana naik ke posisi kedua klasemen Grup H Piala Dunia 2022 dengan tiga poin. Sedangkan Korea Selatan di posisi ketiga dengan satu poin.
Pada laga terakhir penyisihan grup Piala Dunia 2022 Qatar pada 2 Desember mednatang, Ghana akan menghadapi Uruguay dan Korea Selatan melawan Portugal.
Komentar Korea Selatan
Asisten pelatih Korea Selatan Sergio Costa yang hadir dalam konferensi pers setelah pertandingan menyatakan: "Benar-benar tidak adil. Di babak pertama mereka membiarkan situasi serupa dimainkan."
"Wasit mengambil kesempatan itu, Paulo bereaksi. Dia tidak mengatakan apa pun yang tidak pantas kepada wasit, tetapi dia melakukan apa yang dia tahu. Saya pikir itu kurang adil."
"Saya pikir reaksinya adalah seseorang dan kelompok yang merasa kurang adil di akhir pertandingan," ucap Costa menambahkan. "[Bento] emosional dan bertahan sampai akhir. Kita semua bisa memahami reaksinya.
"Hal itu terkadang mengarah pada reaksi yang merupakan bagian dari manusia. Itu normal bagi seseorang yang melakukan segalanya untuk menang."
"Saya percaya kita harus merasa sedih, merasakan kurangnya keadilan pada akhirnya, tetapi juga bangga. Kami memberikan jiwa kami dan itu adalah sesuatu yang akan kami coba ulangi."
Advertisement
Lawan Portugal
Korea Selatan akan menghadapi Portugal pada laga terakhir Grup H Piala Dunia 2022, Jumat, 2 Desember. Di laga krusial ini, pelatih Paulo Bento tidak bisa mendampingi timnya lantaran kartu merah yang didapat setelah laga melawan Ghana.
Korea Selatan harus menang melawan Portugal untuk bisa lolos ke babak 16 besar, meski juga tergantung dari hasil laga Ghana kontra Uruguay. Asisten pelatih Korea Selatan Sergio Costa mengatakan hasil melawan Ghana diharapkan akan meningkatkan persatuan timnya.
"Kami akan terus mempersiapkan diri dengan cara yang sama seperti pertandingan lainnya - strategi kami tidak akan gagal," kata Costa. "Dia tidak akan hadir pada hari pertandingan, yang merupakan kerugian karena Paulo jelas merupakan manajer yang hebat, tapi saya pikir itu akan menyatukan kita."