Liputan6.com, Jakarta- Zimbabwe bolah saja tak ikut menjadi peserta Piala Dunia 2022. Negara di benua Afrika itu belum pernah bisa merasakan main di putaran final Piala Dunia sama sekali. Namun Zimbabwe ternyata turut berperan dalam kesuksesan Qatar menggelar Piala Dunia 2022.
Ada pasangan ibu dan anak asal Zimbabwe yang memainkan peran penting dalam keberhasilan Qatar menggelar hajatan tersebar sepak bola sejagat ini. Mereka adalah Rufaro Makambira-Chindalo dan anaknya Kundai. Keduanya merupakan bagian dari 20.0000 tim volunteer yang bekerja keras di Qatar.
Baca Juga
Rufaro bertugas membantu operasional Main Media Centre tempat para wartawan peliput Piala Dunia 2022 bekerja mewartakan ajang empat tahunan tersebut. Sedangkan Kundai bekerja di Stadion Khalifa Internasional. Dia bertugas mengatur dan membantu para penonton selama pertandingan.
Advertisement
Kebetulan Rufaro memang sudah menetap di Qatar. Sang ibu pindah ke Doha pada tahun 2019 lalu. Rufaro hijrah ke Qatar karena bekerja sebagai guru pendukung bagi anak-anak difabel di Sekolah Internasional Cardiff.
Sejak pindah ke Qatar, Rufaro memang sudah sering turun menjadi volunteer. Sebelum Piala Dunia 2022. Dia pernah bekerja sebagai volunteer pada ajang Piala Super CAF, Liga Champions Asia, Piala Amir dan Piala Arab.
“Kesukarelawanan telah meningkatkan kepercayaan diri saya dan membantu saya menjadi nyaman mendekati orang dan memulai percakapan. Membenamkan diri dalam kerelawanan juga membantu saya untuk memahami dan menghargai budaya lokal di Qatar. Saya terkesan dengan betapa ramah dan bersahabatnya semua orang,” kata Rufaro seperti dinukil dari situs resmi FIFA.
Sang Anak
Pengalaman seru Rufaro sebagai volunteer membuat putranya Kundai juga tertarik menjajalnya. Kundai sebenarnya tinggal di Harare, Zimbabwe, dan masih kuliah.
Kundai baru dua kali jadi volunteer. Tugas pertamanya di Piala Arab. Karena sukses, Kundai terpilih lanjut jadi volunteer di Piala Dunia 2022.
“Saya suka membantu orang dan peran saya di Khalifa adalah membantu para penggemar di stadion. Kesukarelawanan telah membantu meningkatkan keterampilan komunikasi dan jaringan saya, dan memberi saya kepercayaan diri yang sangat besar – saya sangat menikmati bertemu orang-orang dari seluruh dunia,” kata Kundai, seorang mahasiswa di Universitas Ezekiel Guti Zimbabwe.
Advertisement
Pengalaman Langka
Kundai senang bukan main bisa terlibat langsung di Piala Dunia 2022 sehingga bisa merasakan atmosfir pertandingan secara gratis. Pasalnya dia memang sangat menyukai sepak bola.
“Saya ingin penggemar memiliki pengalaman hebat dan interaksi saya berdampak positif pada mereka. Saya juga penggemar sepak bola jadi menjadi bagian dari turnamen ini adalah pengalaman sekali seumur hidup.”
Pengalaman berharga jadi volunteer di Piala Dunia 2022 diharapkan Kundai dapat menjadi bekal berharga dalam perjalanan hidupnya ke depan.
Bekal Berharga
“Saya seorang koordinator olahraga di universitas saya di Zimbabwe dan ketika saya kembali saya bermaksud untuk berbagi pengetahuan yang saya peroleh di Qatar – keterampilan seperti kerja tim, pengorganisasian, dan strategi,” kata Kundai.
“Tujuan saya adalah menjadi wirausahawan sosial – seseorang yang berdampak positif bagi masyarakat – dan semua keterampilan ini akan sangat berharga.”
Advertisement