Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) optimistis Gareth Southgate bakal melanjutkan kariernya bersama The Three Lions meski tersingkir dari Piala Dunia 2022. Manajer berusia 52 tahun itu kabarnya sudah memberi sinyal positif kepada timnas terkait hal ini.
Seperti diketahui, Southgate sempat mempertimbangkan masa depannya usai Harry Kane dan kawan-kawan tumbang di tangan Prancis dalam laga perempat final Piala Dunia 2022. Ia mengaku butuh waktu untuk membuat keputusan yang tepat bagi FA serta Timnas Inggris.
Baca Juga
Pelatih Jepang Puji Kinerja Shin Tae-yong Meski Kalah 0-4, Sebut Timnas Indonesia Punya Kans Lolos Piala Dunia
Koreografi Gundala vs Godzilla di Laga Timnas Indonesia Kontra Jepang Banjir Pujian
Desain Jersey Timnas Indonesia Mengandung Doa Kemenangan Lawan Jepang di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Setiap kali menyelesaikan turnamen, saya membutuhkan waktu untuk membuat keputusan karena secara emosional (saya) memiliki begitu banyak perasaan yang berbeda. Jadi saya ingin membuat pilihan yang tepat, kapan pun itu, untuk tim, untuk Inggris, untuk FA,” ujarnya.
Advertisement
Kekalahan di kompetisi sepak bola terakbar empat tahunan nampaknya memang menjadi pukulan cukup besar buat Southgate. Mirror mengeklaim sejumlah pihak juga sempat melancarkan kritik yang meminta eks manajer Middlesbrough turun dari jabatannya.
Tak dapat dimungkiri, Southgate memang sudah cukup lama mengabdi untuk The Three Lions. Ia tercatat mulai menukangi Inggris sejak 2016. Meski begitu, FA belum berniat mengakhiri masa kerjanya. Sang pelatih juga masih terikat kontrak hingga dua tahun mendatang.
Belakangan tersiar kabar bahwa Sourthgate mulai memberi sinyal positif kepada FA Inggris. Laporan The Telegraph menyebut pelatih kelahiran 1970 kemungkinan bakal bertahan di The Three Lions, terlepas dari hasil yang diraih di Piala Dunia 2022 Qatar.
Seorang sumber yang dekat dengan sang manajer juga meyakini Southgate belum siap untuk menyerah. Ia diprediksi bakal memberi keputusan pasti terkait masa depannya di Timnas Inggris, paling lambat pada Januari 2023.
Masih Dibutuhkan
Jasa Southgate memang masih sangat dibutuhkan oleh The Three Lions. Apalagi, Harry Kane dan kolega akan segera mengawali perjuangannya di laga perdana babak kualifikasi Euro kontra Italia pada 24 Maret mendatang.
Kepergiannya dari Timnas Inggris jelas akan memberi PR besar buat FA. Mereka mau tak mau harus cepat berburu pelatih pengganti agar skuadnya memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri jelang menghadapi kampanye tersebut.
Di sisi lain, pemain Inggris juga diyakini belum rela berpisah dengan Southgate. Juru taktik berusia 52 tahun dipandang sebagai salah satu bos tersukses The Three Lions setelah Sir Alf Ramsey, yang mampu mempersembahkan gelar Piala Dunia 1966.
Adapun Southgate diharapkan dapat meneruskan kiprahnya dan lanjut menciptakan kemajuan dalam tubuh Timnas Inggris di masa mendatang.
Advertisement
Prestasi Southgate
Southgate memang memiliki rekam jejak yang cukup menjanjikan bersama The Three Lions. Meski gagal menyabet trofi Piala Dunia 2022, pelatih kelahiran Watford itu pernah mengantar skuadnya menembus semifinal FIFA World Cup 2018.
Di bawah asuhannya, Timnas Inggris juga finis di posisi ketiga dalam Nations League 2019. Sementara itu, prestasi terbesarnya adalah memimpin Harry Kane dan kawan-kawan meraih predikat runner-up Euro 2020 usai kalah dari Italia lewat drama adu penalti.
Southgate kini sudah dinanti PR besar jika dirinya memutuskan untuk lanjut membina Timnas Inggris pasca Piala Dunia 2022.
Mantan penggawa Aston Villa itu harus membawa anak-anak asuhnya finis di urutan dua besar kualifikasi grup Euro 2024, yang dihuni oleh Italia, Ukraina, Makedonia Utara, serta Malta.
Calon Pengganti
Sebelumnya, FA Inggris sempat bersiap mencari alternatif pelatih apabila Southgate memilih mundur dari The Three Lions. Nama-nama besar seperti Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino, Brendan Rodgers, dan Steve Holland konon masuk dalam pertimbangan.
Seperti diketahui, Tuchel punya track record cukup bagus di klub terdahulu. Ia sempat mengantar Chelsea menyabet gelar Liga Champions, sebelum dipecat dan digantikan oleh Graham Potter pada awal musim ini.
Adapun Pochettino memiliki pengalaman mengelola tim populer. Ia pernah menjadi juru taktik Tottenham Hotspur dan Paris Saint-Germain (PSG).
Sementara itu, Rodgers dikenal sebagai salah satu sosok andalan dalam kancah sepak bola Inggris. Hal serupa juga berlaku untuk Holland yang telah menjadi asisten manajer Chelsea, sebelum membantu Southgate di The Three Lions sejak 2016.
Advertisement