Liputan6.com, Buenos Aires- Sambutan rakyat Argentina terhadap tim nasionalnya yang menjadi juara Piala Dunia 2022 sangat luar biasa. Sebanyak 4 juta warga turun ke jalan-jalan Buenos Aires untuk merayakan keberhasilan La Albiceleste meraih gelar ketiga di Piala Dunia untuk ketiga kalinya.
Para pemain berpawai dengan menggunakan bus dengan atap terbuka, yang dimulai Selasa (20/12/2022) pukul 11.45 waktu setempat. Pawai itu semula dijadwalkan finis di monumen Obelisk, salah satu tempat yang monumental di Buenos Aires. Direncanakan pawai itu akan berlangsung selama delapan jam.
Baca Juga
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Sempat Tertinggal, Uruguay Berbalik Lumat Kolombia
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Kejutan, Paraguay Kalahkan Argentina, Brasil Main Imbang
Diduga Berinteraksi dengan Liam Payne Sebelum Meninggal, 2 Karyawan Hotel CasaSur Jadi Fokus Penyelidikan Polisi
Tim telah tiba pada dini hari Selasa di bandara Ezeiza. Meskipun saat itu sekitar pukul 03.00 waktu setempat (06.00 GMT), ribuan orang menunggu dengan membawa spanduk, bendera, dan suar dan melolong kegirangan setelah Messi dan rekan satu timnya mengakhiri penantian 36 tahun negara itu untuk memenangkan Piala Dunia.
Advertisement
Sekitar tengah hari, jutaan orang telah berkumpul di pusat kota Buenos Aires, dengan jalan-jalan utama ditutup untuk pawai. Orang-orang mengangkat spanduk Messi dan mendiang ikon Diego Maradona, memainkan alat musik atau memanjat tiang lampu atau halte bus.
Saat bus atap terbuka meliuk-liuk melintasi kota, para pemain menari dan bersorak bersama para penggemar yang mengelilingi bus. Polisi harus menahan orang-orang agar kendaraan dapat bergerak maju dalam perjalanannya yang lambat menuju pusat kota.
Tapi akhirnya bus terbuka itu tidak bisa melangkah lebih jauh. Antusiasme rakyat Argentina begitu mencengangkan.
Helikopter
Salah satu rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan dua suporter nekat lompat ke atas bus atap terbuka. Momen tersebut terjadi ketika bus rombongan hendak memasuki terowongan di bawah jembatan, lalu keduanya nekat melompat dari atas jembatan agar masuk ke dalam bus.
Dalam rekaman lainnya terlihat adanya supporter yang memanjat lampu lalu lintas, tiang lampu penerangan jalan dan halte bus agar bisa leluasa melihat dari dekat para pahlawannya itu.
Melihat situasi yang chaos itu, polisi federal Argentina akhirnya membatalkan perayaan dengan alasan keamanan setelah sejumlah suporter mencoba melompat ke atas bus rombongan tim.
Polisi kemudian mengubah rute bus ke Parque Roca, sebuah taman di pusat kota, dan menjemput pemain dengan helikopter.
"Tim juara dunia terbang melewati seluruh rute menggunakan helikopter karena tidak mungkin untuk melanjutkannya di darat melihat ledakan kegembiraan dari masyarakat," tulis juru bicara kepresidenan, Gabriel Cerrutti di Twitter.
"Mari merayakan dengan damai dan tunjukkan rasa cinta dan kekaguman kita kepada mereka."
Advertisement
Gila
Dalam unggahan di Instagram ESPN, Lionel Messi dan kawan-kawan tampak menyelesaikan pawai juara ini dengan menggunakan helikopter. Mereka memandangi lautan manusia di jalanan dari helikopter.
Tayangan televisi menunjukkan orang-orang di seluruh kota, termasuk mereka yang menunggu di sekitar Obelisco dan di jalan raya sekitarnya mencoba melihat sekilas juara mereka yang kembali.
"Ini gila, luar biasa, ini hal terbaik yang bisa terjadi pada Anda dalam hidup," kata pekerja logam berusia 25 tahun, Matias Gomez.
"Merupakan kegembiraan yang luar biasa melihat semua orang bahagia ini, bersama-sama, satu dengan yang lain, berpegangan tangan, saling berpelukan, berciuman. Kita semua satu hari ini."
Jalan-jalan mulai dibersihkan setelah para pemain terbang ke langit dengan helikopter, dengan beberapa orang kecewa karena tidak melihat tim kesayangannya.
Penghormatan
Pemerintah menjadikan hari Selasa sebagai hari libur nasional untuk memungkinkan para penggemar merayakan kemenangan.
"Saya merayakan bagaimana orang-orang turun ke jalan untuk memberi penghormatan kepada tim nasional kami," kata Presiden Alberto Fernandez dalam sebuah posting di Twitter. "Jutaan orang Argentina di jalan-jalan, di bulan Desember yang tidak biasa, yang akan tetap ada selamanya di hati kami."
Sangat terasa terasa seluruh negeri telah berpesta sepanjang malam dari hari Minggu. Kegembiraan kemenangan menjangkiti setiap orang dengan mobil yang secara teratur membunyikan klakson mereka dalam perayaan.
Ada orang-orang yang tergeletak di lantai yang datang langsung dari pesta terakhir untuk bangun dan terus berpesta," kata Elio Maisares, 25, saat dia merayakan di kota di mana semua orang dan segala sesuatunya ditutupi dengan warna putih-biru dari Albiceleste.
"Lihat saja semua ini, lihat semua yang dicat biru muda dan putih. Di sepanjang jalan, jalan raya, semua orang mendukung Argentina," katanya.
"Sangat mengesankan, unik, cara menangis yang luar biasa. Saya menangis pagi ini, kemarin, lusa, saya tidak bisa menangis lagi, ini luar biasa!"
Buntut dari chaos perayaan kemenangan Messi dan kawan-kawan membuat satu orang tewas dan seorang anak berusia lima tahun mengalami koma.
Dilansir dari Daily Mail, korban yang meninggal dunia di Fernandes Hospital, Buenos Aires itu berusia 24 tahun. Ia tewas setelah mengalami cedera kepala.
Pihak kepolisian Buenos Aires telah merilis penyebab tewasnya satu suporter Argentina tersebut. Disebutkan korban jatuh dari atap plastik yang hancur karena melompat-lompat merayakan sukses La Albiceleste.
Sedangkan seorang bocah laki-laki berusia lima tahun juga mengalami koma karena mengalami cedera kepala serius.
Advertisement