Liputan6.com, Buenos Aires - Argentina mengumumkan tiga hari berkabung nasional pada Minggu (9/3) malam setelah pihak berwenang menaikkan jumlah korban tewas akibat banjir bandang baru-baru ini menjadi 16 orang, dengan lebih banyak lagi yang masih hilang.
Presiden Argentina Javier Milei "akan mengumumkan tiga hari berkabung nasional" atas kematian tersebut, kantornya mengatakan Minggu (10/3) malam, tanpa menyebutkan kapan periode tersebut akan dimulai.
Baca Juga
"Semua bidang pemerintahan nasional akan tetap didedikasikan... untuk membantu para korban di saat kesedihan ini bagi semua warga Argentina," kata badan kepresidenan Argentina dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Senin (10/3/2025).
Advertisement
Banjir Argentina yang mematikan melanda pada hari Jumat (7/3), ketika hujan selama setahun turun dalam hitungan jam di dan sekitar Bahia Blanca, kota pelabuhan utama yang terletak di selatan Provinsi Buenos Aires. Seluruh lingkungan terendam oleh air yang naik dengan cepat.
Negara Amerika Latin tersebut khususnya terguncang oleh laporan tragis tentang dua gadis, berusia satu dan lima tahun, yang hanyut dalam banjir bandang.
Menteri keamanan provinsi Javier Alonso mengonfirmasi hilangnya mereka pada hari Minggu (9/3), dengan mengatakan bahwa kedua bersaudara itu telah naik ke atap sebuah mobil van bersama ibu mereka untuk menyelamatkan diri dari air yang naik ketika gelombang besar menyeret mereka. Ibu mereka diselamatkan.
"Penyelam terus mencari di daerah tersebut, di mana air masih setinggi lebih dari satu meter," kata Alonso kepada outlet Radio Mitre.
Sementara itu, Wali Kota Bahia Blanca Federico Susbielles, mengatakan dalam konferensi pers bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan infrastruktur senilai $400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun.
Kemudian, dalam sebuah unggahan di X, ia mengatakan "ada 16 kematian yang dikonfirmasi, tetapi kemungkinan akan ada lebih banyak lagi" karena upaya pencarian terus berlanjut.
Adapun badai yang terjadi dilaporkan menyebabkan sebagian besar wilayah pesisir di sekitarnya tanpa listrik. Pada satu titik, pihak berwenang kota di Bahia Blanco menghentikan aliran listrik karena banyaknya air di jalan-jalan.
Bantuan dari Pemerintah
Pemerintah Argentina telah mengesahkan bantuan rekonstruksi darurat sebesar 10 miliar peso atau sekitar Rp154 miliar.
Superstar sepak bola Argentina Lionel Messi menyampaikan belasungkawa di Instagram kepada keluarga korban. "Semoga dilimpahkan banyak kekuatan untuk semua orang yang mengalami masa sulit di saat yang sulit ini," tulisnya.
Pejabat lingkungan Andrea Dufourg mengatakan akhir pekan ini bahwa peristiwa cuaca ekstrem tersebut "adalah contoh nyata dari perubahan iklim."
"Sayangnya hal ini akan terus terjadi... kita tidak punya pilihan lain selain mempersiapkan kota, mendidik warga, membangun sistem peringatan dini yang efektif," kata Dufourg, yang merupakan direktur kebijakan lingkungan untuk Kota Ituzaingo di luar Buenos Aires.
Bahia Blanca telah mengalami bencana terkait cuaca sebelumnya, termasuk badai pada Desember 2023 yang menewaskan 13 orang. Badai tersebut menyebabkan rumah-rumah runtuh dan menimbulkan kerusakan infrastruktur yang meluas.
Â
Advertisement
