Resmi Ajukan Banding Pengurangan Poin, Juventus Ingin Kembali ke Papan Atas Serie A

Juventus telah mengajukan banding kepada Italian National Olympic Committee (CONI) atas pengurangan 15 poin dan larangan yang diberikan kepada beberapa mantan eksekutifnya.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 02 Mar 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 16:00 WIB
Tekuk Cagliari, Juventus Makin Kokoh Puncaki Klasemen
Senyum pelatih Juventus Massimiliano Allegri jelang pertandingan anak asuhnya melawan Cagliari dalam lanjutan Liga Italia di Sardegna Arena, Cagliari, Italia, Selasa (2/4). Si Nyonya Tua mengoleksi 81 poin dari 30 laga. (Marco BERTORELLO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Juventus telah mengajukan banding kepada Italian National Olympic Committee (CONI) atas pengurangan 15 poin dan larangan yang diberikan kepada beberapa mantan eksekutifnya.

Raksasa sepak bola asal Turin tersebut mengalami pengurangan poin pada bulan Januari lalu karena dianggap memanipulasi kondisi keuangan dan pendapatan klub. Atas sanksi tersebut, posisi Si Nyonya Tua di papan klasemen Serie A harus waktu itu harus turun dari posisi ketiga menjadi ke-10.

Berdasarkan laporan Calciomercato, Bianconeri telah resmi mengajukan banding ke CONI Guarantee Board. Sebelumnya, pengadilan merilis putusan pada 30 Januari dan menetapkan Juventus memiliki tenggat waktu 30 hari untuk mengajukan banding. Juve akhirnya menggunakan fasilitas tersebut pada tanggal 28 Februari lalu.

Mantan eksekutif Juventus yang terkena sanksi seperti Andrea Agnelli dan Pavel Nedved juga telah mengajukan banding secara individual atas larangan yang diberikan kepada mereka.

“Ini adalah langkah yang penting bagi klub dalam usaha untuk membersihkan namanya yang telah dinodai oleh sanksi dan tuduhan yang belakangan ini diberikan,” kata salah satu basis penggemar Juventus, Juvefc melalui situsnya.

Jika Juventus dapat memenangkan bandingnya dan memperoleh 15 poinnya kembali, maka anak asuh Massimiliano Allegri akan kembali ke posisi kedua dengan 50 poin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akar Pengurangan Poin Juventus

Foto: Apesnya Juventus, Baru Mau Bangkit Malah Kena Sanksi Pengurangan Poin di Liga Italia
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, tertunduk lesu setelah laga melawan Benfica pada laga Liga Champions di Stadion the Luz, Naples, (20/1/2023). Hukuman itu dijatuhkan oleh PSSI-nya Italia itu karena Juventus terbukti besalah dalam pelanggaran finansial. (AP Photo/Armando Franca, File)

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menjatuhkan sanksi pemangkasan 15 poin terhadap Juventus. FIGC mengatakan pengurangan poin tersebut sebagai hukuman dari penyimpangan kondisi keuangan dan akuntansi palsu berdasarkan tuduhan bahwa klub sengaja menggelembungkan nilai pemain selama proses transfer untuk meningkatkan neracanya.

Salah satu penyelewengan yang dilakukan Juventus adalah ketika membeli seorang pemain, biaya pemain tersebut akan diangsur sepanjang kontrak si pemain masih aktif. Misalnya ketika Juve memboyong Cristiano Ronaldo pada tahun 2018 dari Real Madrid dengan biaya 127 juta dolar. Biaya tersebut disebar sepanjang kontrak lima tahun Ronaldo. Artinya, nominal yang perlu dibukukan hanya sebesar 25 juta dolar setiap tahunnya, termasuk di tahun ketika bintang Portugal tersebut bergabung.

Dengan begitu, ketika Ronaldo dijual seharga 18 juta dolar ke Manchester United, Juventus mampu mencatatkan seluruh biaya yang dibayarkan United langsung sebagai keuntungan.


Siap Jual Bintangnya

Foto: 5 Transfer Musim Dingin dengan Performa Terbaik, Philippe Coutinho Cocok di Liga Inggris
Dusan Vlahovic - Juventus mendatangkan bomber tajam Serie A ini dari Fiorentina dengan mahar fantastis yakni 81,6 juta euro atau setara Rp 1,3 triliun. Pemain asal Serbia itu telah mengemas dua gol untuk Nyonya tua. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Kesulitan yang sedang dihadapi Juventus saat ini ternyata merembet hingga ke aspek pemain. Kehilangan 15 poin mengancam Juve tidak dapat bermain di kompetisi tingkat Eropa. Dengan begitu, Bianconeri akan mempertimbangkan untuk melego beberapa talenta terbaiknya, termasuk mesin gol mereka, Dusan Vlahovic.

Saat ini Vlahovic telah mengantongi 10 gol dari 23 laganya bersama Juventus. Ia juga menempati posisi ketujuh sebagai top skor Serie A dengan 8 gol.

Dengan pemain internasional Serbia tersebut diharapkan akan pergi, Juventus dikabarkan sedang memantau striker Getafe, Enes Unal untuk mengisi posisi striker yang akan kosong.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya