Simone Inzaghi Sebut Timnya Kuda Hitam di Final Liga Champions

Simone Inzaghi tidak menampik fakta bahwa ia dan pemainnya tidak akan difavoritkan untuk menjadi juara.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 17 Mei 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 20:30 WIB
Foto: Inter Milan Juara, Simone Inzaghi Tegaskan Dirinya Sebagai Pelatih Jagonya Piala Super Italia
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi (tengah) merayakan kemenangan bersama pemainnya Alessandro Bastoni setelah mengalahkan AC Milan 2022/2023 pada laga Piala Super Italia yang berlangsung di Stadion Internasional King Fahd, Riyadh, Arab Saudi, pada Kamis (19/1/2023) dini hari WIB. Tiga gol Nerazzurri dicetak oleh Federico Dimarco (10'), Edin Dzeko (21’), dan Lautaro Martinez (78’). (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Jakarta - Inter Milan berhasil lolos ke final Liga Champions usai membekuk rival sekotanya AC Milan dengan skor 1-0 dalam leg kedua babak semifinal di San Siro, Rabu (17/5/2023). Gol tunggal Lautaro Martinez pada menit ke-74 cukup untuk mengirim Nerazzurri ke puncak kompetisi dengan total agregat 3-0.

Melihat timnya akan melaju ke final Liga Champions pertama sejak 13 tahun, manajer Inter Simone Inzaghi tidak menampik fakta bahwa ia dan pemainnya tidak akan difavoritkan untuk menjadi juara.

Seperti diketahui, Inter akan menghadapi antara Real Madrid atau Manchester City di partai final.

“Mereka [Real Madrid dan Manchester City] adalah dua klub besar dengan kualitas luar biasa. Ini pertandingan yang sangat terbuka. Saya percaya bahwa Inter dan Milan melakukan semifinal yang hebat, dua pertandingan intens yang diperjuangkan dengan keras. Mungkin melawan Real Madrid dan Manchester City, Inter adalah tim kuda hitam,” aku Inzaghi seperti dikutip dari Sky Sports.

Tidak dapat dipungkiri, calon lawan Inter di babak final tidak ada yang bisa diremehkan. Real Madrid adalah juara bertahan Liga Champions, sedangkan Man City di satu sisi adalah salah satu tim dengan performa terbaik musim ini.

Kendati begitu, Inzaghi tidak berkecil hati dan merasa pintu menuju kemenangan masih terbuka lebar.

“Apapun bisa terjadi di sepak bola. Kami bertemu Real Madrid tahun lalu, meski tim saya bermain bagus, sayangnya kami harus kalah di kedua leg. Manchester City tidak perlu dibahas lagi,” sambung manajer asal Italia itu.

Misi Mustahil

Foto: Singkirkan Benfica, Inter Milan Tantang AC Milan di Semifinal Liga Champions
Pemain Inter Milan, Lautaro Martinez, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Benfica pada laga leg kedua babak perempat final Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (20/4/2023). Inter Milan sukses melaju ke babak semifinal Liga Champions setelah berhasil menyisihkan Benfica. (AP Photo/Luca Bruno)

Keberhasilan Inter Milan menembus final Liga Champions pertama mereka sejak 2010 merupakan pencapaian yang luar biasa bagi skuad Simone Inzaghi. Padahal, awalnya tidak ada yang menyangka Nerazzurri akan melaju sejauh ini. Melansir dari Opta Analyst, pada awal musim 2022/2023 Inter memiliki persentase di bawah 2,7 persen untuk menjuarai kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut.

Bahkan, klub yang identik dengan warna biru hitam itu diprediksi tidak akan lolos ke fase gugur. Sekarang, Lautaro Martinez dan rekan-rekan menjadi favorit kedua di belakang Man City dengan peluang juara sebesar 36,8 persen.

Mimpi Jadi Kenyataan

Kalahkan AC Milan, Inter Milan Melenggang ke Final Liga Champions
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku (bawah) dan Denzel Dumfries merayakan kemenangan atas AC Milan pada akhir pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion San Siro, Milan, Italia, Selasa (16/5/2023). (AP Photo/Luca Bruno)

Melihat pencapaian timnya tersebut, Simone Inzaghi mengakui bahwa ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan baginya dan para pemainnya.

“Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, mimpi yang kami bagi dan tumbuhkan bersama sejak pengundian, karena kami harus percaya, tidak ada yang memberi kami apapun. Besok kami akan menyadari apa yang telah kami capai, tetapi ini adalah malam yang ajaib dengan penggemar dan keluarga kami. Kami tidak bisa meminta lebih,” ungkap pelatih berusia 47 tahun itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya