Liputan6.com, Jakarta Manchester City berhasil lolos ke final Liga Champions usai kalahkan Real Madrid dengan agregat 5-1. Pada leg 2 semifinal Liga Champions yang berlangsung di Etihad, Kamis (18/5/2023), Man City menang 4-0 atas Real Madrid yang tampak tak berdaya.
Ini menjadi final kedua Manchester City dalam tiga musim terakhir. Terakhir, Man City tampil di final Liga Champions musim 2020/2021 tapi kalah tipis 0-1 dari Chelsea.
Baca Juga
Manchester City akan menghadapi Inter Milan di final Liga Champions 2022/2023. Ini menjadi pertemuan pertama klub Inggris melawan Italia sejak Liverpool menghadapi Milan di 2007 lalu.
Advertisement
Keberhasilan ini juga membuat CEO Manchester City Ferran Soriano mencibir rival di Liga Inggris. Dia mencibir karena selama ini Man City dianggap sukses karena uang yang dibelanjakan di bursa transfer.
Musim ini, kesuksesan Manchester Ccity juga dibayangi oleh kasus dugaan laporan keuangan palsu sebanyak 100 kali dalam beberapa tahun terakhir. Namun kasus ini belum diungkap lagi meski Man City diambang rebut tiga gelar yaitu Liga Champions, Piala FA dan Liga Inggris.
Komentar Ferran Soriano
Rival Manchester City seperti Manchester United, Chelsea dan Arsenal kerap mencibir prestasi The Citizens. Namun Soriano memastikan kalau City tak pernah salah beli pemain dibandingkan para rival mereka.
"Lihatlah, Anda hanya harus melihat klub paling boros tahun lalu, 3 tahun lalu, 5 tahun lalu. Kami tak pernah menjadi klub paling boros dalam membeli pemain," kata Soriano seperti dikutip Metro.
"Banyak klub yang investasi lebih banyak uang dibandingkan kami seperti Chelsea, Manchester United, Arsenal. Bilang kami hanya sukses gara-gara boros itu tidak benar.""
Advertisement
Manchester City Berpeluang Rebut Liga Champions
Soriano juga ditanyakan soal kemungkinan Man City bikin sejarah rebut gelar juara Liga Champions untuk pertama kali. Soriano mengaku ogah terlalu melebih-lebihkannya.
"Gelar Liga Champions sebenarnya hanya simbol. Kami bekerja keras setiap hari untuk Liga Champions, ini liga sangat sulit untuk dimenangkan. Kalau kami bisa meraihnya musim ini, itu tiga kali beruntun atau lima kali dalam enam tahun," kata Soriano.
"Dari pengalaman saya, kita tak boleh hanya memusatkan strategi dalam memenangkan Liga Champions saja, soalnya ini bergantung kepada pengundian. Tapi ya, kalau kami menang tahun ini, itu bakal simbolis.
Jack Grealish Ukir Rekor di Manchester City
Salah satu pemain yang menonjol di pertandingan ini yaitu Jack Grealish. Gelandang serang asal Inggris ini pun sudah melewati rekor 15 tahun yang dipegang Frank Lampard sebagai pemain Inggris yang paling banyak menciptakan peluang dalam satu musim Liga Champions.
Frank Lampard selama ini memegang rekor cetak 34 peluang untuk Chelsea di musim 2007/2008. Jack Grealish melewati ini setelah genap mencetak 35 kali peluang saat menghadapi Real Madrid.
Jack Grealish yang diboyong Man City dengan transfer 100 juta pounds pada 2021 benar-benar berguna untuk klub barunya. Dia bahkan bisa memperpanjang rekornya itu saat tampil di final Liga Champions melawan Inter Milan pada 10 Juni mendatang.
Advertisement
Jack Grealish Puas Bisa Benamkan Real Madrid
Grealish menjadi pemain paling konsisten untuk Manchester City saat melawan Real Madrid. Dalam dua leg semifinal, dia sama sekali tak diganti oleh Pep Guardiola, manajer Man City.
"Saya hanya bisa terkagum-kagum bisa ada di momen seperti ini. Ini menyenangkan. Saya pikir tak banyak tim yang bisa melakukan hal seperti ini kepada Real Madrid," kata Jack Grealish seperti dikutip Metro.
"Kami merasa sulit dihentikan. Saya tak tahu apa itu. Saya melihat statistik di hari sebelumnya soal rekor kami di Liga Champions. Kami selalu menang di kandang, ini luar biasa."